Memulai episode kali ini dengan penuh antusias, karena episode-nya rilis 2 minggu sejak episode 6 di rilis, hal ini karena entahlah mungkin libur, atau semacamnya. Dari segi dialog dan alur mudah difahami ya menurutku sama seperti episode-episode yang lalu. Episode kali ini membahas chemistry Pat dan Put yang memudar, ini sudah jelas memberi isyarat bahwa episode kali ini sudah cukup jauh dan konflikpun dimulai, dari segi bentuk cerita: sangat jelas dengan berkurangnya chemistry, genap sudah meng-cap bahwa series ini adalah tentang "Selingkuh" atau mungkin lebih halusnya lagi ya, jatuh hati pada orang yang salah. Semua main role di series ini ternyata terjebak di bentuk masalah yang sama, namun mungkin punya resolusi yang berbeda ; aku harap begitu ya. Chemistry Pat dan Jeng memang yang terbaik, walaupun disorot secara sembunyi-sembunyi ; series ini menampilkan keduanya dengan cukup bagus dan berkesan. Life meaning di episode kali ini menurutku pribadi seret ya, ini hanyalah awal dari konflik dimulai, setelah sebelumnya terlalu lama diam dan bertahan di abstraksi bahkan menurutku sampai episode 6. Main role ke dua pun punya masalah yg sama yaitu Jaab dan Jane, selain itu aku tau bahwa si wanita pendukung Put yang sedang hamilpun fiks adalah seorang yang melakukan selingkuh ; ya walaupun hanya ekspektasi, atau apakah anak yang dikandungnya adalah anak cwoknya tapi hatinya tetap milik orang lain? wow sangat plot twist sekali. Menurutku ini bagus ya episode kali ini, namun agak kecewa karena nunggu 2 minggu eh malah dapet episode yang baru masuk ke konflik, aku kira ini udah masuk konflik yang udh membara-bara gimana gt, bener-bener ini series step by step yang STEP-BY-STEP banget wkkwkw ; ga sabar episode 8
Was this review helpful to you?
Episode ini menurutku... tidak banyak yang bisa diceritakan di episode kali ini. Terlihat episode 7 adalah episode terakhir, namun sebenarnya ini sangat terasa seperti episode orientasi. Episode kali ini benar-benar tidak mencerminkan akhir dari series Squid Game, karena selain ceritanya benar-benar melenceng dari "game" yang sebenarnya, romansa orientasi pada episode kali ini sangat terasa ; "namun" ditutupi kabut ketegangan dan aksi.
Was this review helpful to you?
menurutku episode ini lebih terasa seperti filler, beberapa scene terlihat tidak terlalu krusial dengan inti cerita. Tetapi, banyak life meaning yang dapat diambil dari episode kali ini. Dari segi warna, episode kali ini sangat vibrant, warna-warna cerah terasa sekali di episode kali ini walaupun terjadi pada latar yang gelap. Dari segi suspense, episode kali ini yang paling santai, beberapa hal diulang kembali di episode kali ini terasa nostalgia, namun pengulangan hanyalah dalam bentuk "kata-kata". Walaupun terasa seperti filler, episode kali ini cukup bagus sebagai orientasi 2 episode terakhir.
Was this review helpful to you?
ngingetin banget sama festival olahraga di anime boku no hero academia, episode kali ini menurutku sangat unik ya karena menampilkan persaingan antar kelas. Menurutku, ini series bL dengan romansa bL paling slowburn ; entah kenapa sampai saat ini saya belum faham apa hubungan dari kedua tokoh utama, selain itu series ini menampilkan karakter pendukung lain dengan baik, walaupun tidak semuanya secara mendalam, namun aku merasa series ini dapat menampilkan banyak karakter dengan banyak watak dan sifat. Selain itu filler di series ini tidak terasa seperti filler, ini adalah pelengkap yang baik, episode kali ini jga menunjukan itu. nuansa di episode kali ini sangat menghibur. Ada beberapa scene yang agak nyeleneh bagiku terutama ketika benyamin dan stan berada di dalam satu layar, aku berfikir saya melintasin antar universe series walaupun hanya sesaat ; kiseki.
Was this review helpful to you?
episode paling menarik yg saya tonton sejauh ini, episode ini benar-benar menunjukan romansa main characternya. Semuanya menurutku bermuara di sini, maksudku konflik mulai mereda, resolusi mulai berjalan. Cerita dan romansa karakter dapet banget, mereka dapat memainkannya dengan sangat baik. Vibrasinya sangat terasa, gemez banget pokonya, saya sangat suka episode ini, dibandingkan episode 6.
Was this review helpful to you?
7 Days Before Valentine Episode 4
1 people found this review helpful
ceritanya sangat kompleks, tapi asli sebagus itu. Episode kali ini menurutku dipenuhi dengan romansa antara sunshine dan Q ; walaupun mereka tidak berpacaran - tapi entah kenapa vibesnya seperti ini adalah series tentang mereka berdua. Atom yang memerankan sunshine sangat konsisten dalam membangun karakteristik "sunshine" dari episode pertama sampe episode 4 dia dapat memerankannya secara natural. untuk Q sendiri, dia mempunyai karakter yang bagus, sehingga benar-benar seperti sedang membimbing Sunshine. Dari segi warna, episode kali ini adalah yang paling biasa, beberapa efek glitch menurutku sangat mengganggu. Dari segi dialog, mudah difahami ya. Episode kali ini berfokus pada cerita baru dan vibes romansa Q dan Sunshine, walaupun rain adalah main cast, namun entah kenapa dia tidak punya "power" untuk itu semua scene ditekankan pada Q dan sunshine sehingga membuat karakter yang lain menjadi tersisihkan. Episode kali ini intinya menurutku mengandung adegan romansa yang kuat, orientasi cerita baru, dan beberapa nuansa baru. Maaf jika agak ngawur atau salah-salah, karena sejujurnya saya mengetik ini sambil mengantuk (saya sepertinya kurang tidur akhir-akhir ini). Saya tidak sabar untuk menonton episode selanjutnya.
Was this review helpful to you?
Saya baru saja menyelesaikan episode pertama. Kesan pertama series ini adalah "mengagetkan", kenapa? karena semua pemain di series ini punya watak dan karakter yang sangat berbeda dari series lama yang mereka mainkan, misalnya di series Fish upon the sky, a boss and a babe, Chonlatte, dan Not me. Para aktor entah kenapa seperti memutar balikkan kepribadian mereka, dan menurutku ini sangat estetik dan profesional! great job!. Satu hal yang kurang menurutku dari series ini adalah dari segi latar belakang cerita yang biasa saja, cinta segitiga atau cinta berapa segi entahlah ini agak rumit ; namun walaupun begitu GMMTV dapat mengemas series ini dengan cukup bagus ya, terlihat di episode pertama yang menurutku sangat bagus dan luar biasa. Dari segi warna menurutku sangat cocok ya, warna baru dari series GMMTV ; aku berinama matte pastel colour -> sebuah perpaduan warna pastel dengan nuansa matte yang asik. Dari segi musik juga asik sih ya, mantep sesuai tema series itu sendiri. Satu hal lain yang kurang adalah series ini menurutku overshaking, terlalu punya scene guncang yang agak berlebihan, lalu beberapa scene juga terlihat seperti punya POV yang terlalu ekstrim membuat penonton menjadi mengalami vertigo semu. Selain itu adegan dewasa di film ini menurutku sangat bagus dan bijak, natural dan luar biasa mantep abis gilakkkkk lanjut episode 2.
Was this review helpful to you?
Episode kali ini merupakan episode ending untuk series ini yg menurutku apik banget sih, selain cukup sederhana, namun endingnya bagus banget ; ga gantung dan berkesan. Terkesima dan tercengang + ngakak sih liat Kongpob dan kawan-kawan menjadi panitia OSPEK yang rasanya anjirlah , wow! selain itu juga, setelah ribuan purnama episode, akhirnya Wad muncul kembali, walaupun tanpa cerita apapun dan hanya sekedar menyapa maba tapi rasanya seperti "WAD?, lu kemana aee???" hahaha. Selain itu romansa Arthit juga amat berbeda dengan sebelumnya, sekarang dia lebih adem dan murah senyum, entah keliatan lebih kek "level up gtu aja", selain itu Kongpob juga terasa terlihat seperti kating betulan aja gt ... dari segi warna biasa aja sih ya, dialognya mudah difahami dan bagus banget sih menurutku. Scene flashback Arthit jadi maba juga kaget banget woy, ternyata para senioritu segemoy itu pas awal-awal semester mereka. Series ini walaupun tidak punya scene "panas" namun menurutku tidak masalah sih, ini sangat bagus dan menggambarkan hubungan yang sehat, benar, dan seharusnya. Good job untuk series yang satu ini!
Was this review helpful to you?
Episode ini memberikan sebuah konflik dengan resolusi instan. Episode kali ini menurutku bagus ya, sebab dapat mengemas sebuah masalah dengan resolusi sederhana, scene yang apik serta timing yang pas. Dari segi warna, terasa sangat matte ya, padahal biasanya terasa sangat hambar dengan saturasi yang rendah, sekarang kaya akan suasana warna pastel. Series Sotus ini semakin menuju akhir semakin menyempitkan cerita guestrole, series seolah-olah menjadi sangat fokus pada main role. Di sini ada Prem yang memberikan isyarat bahwa dia kesulitan menyatakan perasaannya pada Wad atau kemungkinan lain adalah Wad tidak menerima cinta Prem, mimik wajah Prem yang seperti itu seperti mengisyaratkan kesedihan akan patah hati, selain itu Wad benar-benar hilang di episode-episode terakhir ini. Dari segi dialog, mudah difahami ya, alurnya pun jelas, dan sudah terasa romansa endingnya, suasananya sudah menjadi tenang, kalem dan santai. Series Sotus adalah yang terbaik, terutama di tahun series ini rilis.
Was this review helpful to you?
Episode kali ini menurutku merupakan penyelesaian dari perasaan Denial Arthit, pada akhirnya dia mencoba untuk lebih mengenal Kongphob dan yang paling penting adalah mengenal tentang perasaan yang dialaminya sendiri. Ini adalah keputusan yang bijak sih menurutku, maksudku ; ini tidak terlalu cepat dan tidak terlalu berlebihan. Chemistry Arthit di episode kali ini sangat kuat, dimulai dari tatapannya, rasa gelisahnya, dan rasa cemas kebingungan yang dia rasakan. Sedangkan Kongpob dipenuhi dengan rasa lapang dada yang tinggi, rasa ikhlas yang perlahan, serta kekuatan untuk menahan diri. Terbaik untuk resolusi yang satu ini. Beberapa karakter lain seperti support role dan guest role sayang sekali tidak punya banyak scene di episode kali ini, episode ini seolah-olah berfokus pada Singto dan Krist saja ; seolah-olah episode ini menjadi episode tanpa filler.
Was this review helpful to you?
Episode ini menurutku sangat bagus ya, karena mengclearkan masalah lain yang dimiliki oleh Kong, membuat cerita tokoh lain ikut maju juga. Ada beberapa life meaning di sini terutama dalam perbincangan Arthit dan Knot mengenai susu merah muda dan minuman amerikano, saya menyukai kata bijak knot. Selain itu, arthit benar-benar terlihat seperti denial sekarang, setelah dia bilang bahwa tidak punya alasan untuk tidak menyukainya juga (refer to kongpob) ini berarti arthit punya perasaan juga ; namun arthit dan kong masih tidak bisa bersama, hal ini mungkin karena arthit benar-benar denial tentang perasaannya. Dari segi warna menurutku masih sama saja ya namun saya merasa bahwa di episode ini saturasinya lebih rendah dari biasanya, scene malam juga agak banyak. Dari segi dialog mudah difahami ya, alurnya menjadi melambat dan detailnya menjadi berkurang terlebih karena scene prem dan wad sudah tidak ada lagi bahkan sejak episode lalu, mereka benar-benar tenggelam di series ini akhirnya.
Was this review helpful to you?
Episode kali ini dipenuhi dengan scene sad dan aroma-aroma denial, namun saya sangat menikmatinya. Tidak ada dialog yang berarti, bahkan episode kali ini sepertinya punya filler. Dari segi warna, menurutku bagus sih walaupun sebagian terlihat seperti adanya flikr atau transisi yang kurang rapi. Sikap arthit yang denial mungkin mengingatkan tentang masa laluku, selain itu respon sedih kongpob juga menjadi related dalam kehidupanku, ini membuatku terbawa suasana dan fikiranku terbawa ke masa lalu kemudian memutar beberapa ingatan di masa lalu, walaupun seperti menyedihkan dan membuat sedih, namun pengalaman itulah yang membuatku kuat dan lebih mencintai hidup.
Was this review helpful to you?
Episode kali ini menurutku merupakan orientasi atau pendahuluan dari masalah baru yang sebenarnya, yaitu pengakuan cinta Kongpob kepada P'Arthit. Menurutku, episode kali ini dapat menyampaikan pengenalannya dengan baik, scene-nya apik, bagus dan berbobot ; punya life meaning dan beberapa hal yang berbau "sensitif" terlihat di sini. Beberapa scene juga menunjukan bentuk denial dari karakter Arthit dan saya menyukainya, karakter Kongpob yang perlahan namun yakin pun menurutku sangat natural dan punya banyak hal positif untuk penonton, ini adalah episode melodrama yang bagus! Dari segi dialog mudah difahami ya, dari segi warna juga tidak ada masalah, scene malam di sini menurutku terlalu gelap, mungkin ini diakibatkan teknologi kamera yang under 2018-2020an yang masih menggunakan pallete warna saturasi rendah, tidak seperti series hari ini (2020+) yang punya warna yang lebih kontras terutama dalam scene gelap (contohnya: Not me dan Kinnporsche). Overall episode 10 ini sangat bagus.
Was this review helpful to you?
Episode kali ini benar-benar berfokus pada kemajuan pesat hubungan Kongpob dan Athit, dimulai dari pemberian gear ; kencan bersama (bilangnya sih nemenin belanja) dan lain sebagainya. Athit sepertinya sudah mulai menyadari namun dia terlihat denial, sedangkan Kongpob masih bergerak dengan caranya sendiri. Episode kali ini menurutku sangat menunjukan hubungan yang sehat, cara PDKT yang baik dan sebagainya. beberapa scene terlihat seperti "kebetulan yang disengaja" atau scene cenderung terlalu "manis" membuatnya kurang realistis, seperti posisi duduk di bis yang begitu teratur dan lain sebagainya. Dari segi warna tidak ada masalah, dialognyapun mudah difahami. Beberapa scene menurutku detail, namun sebagiannya lagi terlihat hilang, seperti scene P'off pindah tempat duduk dan sebagainya. Menurutku episode kali ini benar-benar menggemaskan!
Was this review helpful to you?
Entah kenapa, menurut saya pribadi episode kali ini terasa sangat pendek. Di awali dengan scene filler di awalnya, namun episode kali menyajikan sesuatu hal yang lumayan bagus, entah kenapa pengemasannya menurutku sangat realistis. Suasana Sotus di sini benar-benar relevan, dari segi warna menurutku it's okay, dialognya agak tricky ya terutama di subtitle indonesia yang ada di youtube ; itu terlihat seperti hardsub yang dilakukan secara automatis. Dari segi life meaning menurutku episode kali ini agak seret ya, bahkan aku tidak melihat Wad mengikuti liburan ke pantai ini, sangat di sayangkan. Tew juga sangat ditampilkan sedikit, entah kenapa ada beberapa adegan yang kurang greget, seperti saat Athit menciduk Kongphob minum-minum atau beberapa hal yang dilakukan Kongphob yang membuat Athit kesal, scene-scene ini menurutku tidak punya "sesuatu hal yang berarti". Overall, it's okay aja sih, saya tidak sabar menonton episode 9-nya.
Was this review helpful to you?
