Pendek ceritanya panjang efeknya
Salah satu motivasiku nonton ini adalah karena sutradaranya sama dengan web series Where Your Eyes Linger. WYEL tu sesuatu sekali, kualitasnya gak main-main. Jadi aku yakin To My Star juga bakal bagus juga. Sesuai ekspektasi, To My Star juga keren. Malahan aku lebih suka ini dibanding WYEL. Mungkin karena latar karakternya yang lebih dewasa, bukan anak sekolahan gitu. Dibanding dengan WYEL, ini juga lebih fluffy-fluffy gitu.
Jalan cerita series ini gak bertele-tele, ngalir aja dan mudah dicerna. Yang paling aku suka di series ini adalah mereka tidak terlalu mempermasalahkan hubungan antara dua cowok. Jadi ya mereka suka ya sudah, berarti suka. Aku gak tau mereka ada pikiran kira-kira ini orangnya suka cowok juga gak ya, atau setidaknya pikirannya terbuka gak ya. Aku liat di sini karakter utamanya yakin perasaan mereka mutual dan merasa itu hal yang gak perlu dipertanyakan lagi. Hubungan mereka ngalir aja, tidak mencoba menolak perasaan itu.
Ada satu hal yang gak biasa aku liat di series lain tapi ada di series ini yaitu kebiasaan kecil kedua karakter utamanya. Kebiasaan-kebiasaan seperti pengen mencetin jerawat, motongin kuku, terus juga ngambil bulu mata yang jatuh. Rasanya tu aku bisa relate dengan mereka, karena aku juga gitu, lihat jerawat orang ya pengen mencetin, liat bulu mata yang jatuh di muka juga gemes pengen ambil, terus kalau liat orang kukunya panjang auto aku potongin itu kukunya. Aku paling suka adegan motongin kuku, baru kali ini soalnya aku lihat adegan motongin kuku orang. Menurutku itu semua cuma hal kecil, tapi kebiasaan kecil itu juga yang buat mereka semakin dekat. Hal kecil emang tapi dampaknya gede buat yang nonton, uwu banget mereka.
Ada satu hal tapi yang buat aku kecewa. To My Star ini ceritanya satu universe sama WYEL, jadinya aku berharap bakal liat Han Tae Joo sama Kang Gook (karakter utama WYEL). Sayangnya mereka gak muncul, jadinya aku agak sedih. Padahal kan lumayan kalau muncul bisa menyembuhkan rindu gitu. Tapi gak apa-apa lah tanpa munculnya mereka ceritanya sudah bagus.
Ceritanya sederhana dan dijamin bisa bikin senyum. Kalau nonton maraton paling cuma ngabisin waktu sekitar 2 jam, anggap aja kaya lagi nonton film. Jadi gak ada salahnya coba nonton ini. Kalau bisa nontonnya sambil pake earphone ya, pengaturan audionya keren soalnya, kerasa banget yang lagi ngomong ada di mana.
Jalan cerita series ini gak bertele-tele, ngalir aja dan mudah dicerna. Yang paling aku suka di series ini adalah mereka tidak terlalu mempermasalahkan hubungan antara dua cowok. Jadi ya mereka suka ya sudah, berarti suka. Aku gak tau mereka ada pikiran kira-kira ini orangnya suka cowok juga gak ya, atau setidaknya pikirannya terbuka gak ya. Aku liat di sini karakter utamanya yakin perasaan mereka mutual dan merasa itu hal yang gak perlu dipertanyakan lagi. Hubungan mereka ngalir aja, tidak mencoba menolak perasaan itu.
Ada satu hal yang gak biasa aku liat di series lain tapi ada di series ini yaitu kebiasaan kecil kedua karakter utamanya. Kebiasaan-kebiasaan seperti pengen mencetin jerawat, motongin kuku, terus juga ngambil bulu mata yang jatuh. Rasanya tu aku bisa relate dengan mereka, karena aku juga gitu, lihat jerawat orang ya pengen mencetin, liat bulu mata yang jatuh di muka juga gemes pengen ambil, terus kalau liat orang kukunya panjang auto aku potongin itu kukunya. Aku paling suka adegan motongin kuku, baru kali ini soalnya aku lihat adegan motongin kuku orang. Menurutku itu semua cuma hal kecil, tapi kebiasaan kecil itu juga yang buat mereka semakin dekat. Hal kecil emang tapi dampaknya gede buat yang nonton, uwu banget mereka.
Ada satu hal tapi yang buat aku kecewa. To My Star ini ceritanya satu universe sama WYEL, jadinya aku berharap bakal liat Han Tae Joo sama Kang Gook (karakter utama WYEL). Sayangnya mereka gak muncul, jadinya aku agak sedih. Padahal kan lumayan kalau muncul bisa menyembuhkan rindu gitu. Tapi gak apa-apa lah tanpa munculnya mereka ceritanya sudah bagus.
Ceritanya sederhana dan dijamin bisa bikin senyum. Kalau nonton maraton paling cuma ngabisin waktu sekitar 2 jam, anggap aja kaya lagi nonton film. Jadi gak ada salahnya coba nonton ini. Kalau bisa nontonnya sambil pake earphone ya, pengaturan audionya keren soalnya, kerasa banget yang lagi ngomong ada di mana.
Was this review helpful to you?