ppkrist
Indonesia
I Feel You Linger in the Air Episode 1
0 people found this review helpful
Episode kali ini diawali dengan nuansa horror yang menurutku tidak krusial, maksudku scene misterinya memang perlu untuk cerita ; tapi membuatnya horror malah akan membuat beberapa penonton menjadi kesal, dan berhenti menonton ; tetapi itu hanya soal selera. Dari segi warna, menurutku sangat bagus ya, nuansa tradisionalnya dapet banget, pallete warna yang cocok. Dari pencahayaan, terlalu overlow exposed ya menurutku, beberapa scene terlihat terlalu gelap sehingga tidak bisa ditampilkan dibeberapa layar monitor dengan akurat, tapi ini tidak terlalu mengganggu dan tidak terlalu diperhitungkan karena durasinya hanya sebentar. Ada beberapa CGI yang menurutku agak kurang realistik ya, masih banyak jejak CGI digitalnya, sangat disayangkan. Dari segi dialog dan alur, diawal memang agak minim dialog sehingga terasa membosankan, namun setelah berjalannya waktu, dialognya mulai melimpah dan mudah difahami, alurnya jelas walaupun di episode kali ini agak lambat menurutku ya, banyak sekali scene-scene yang menampilkan "just visual art" gt. Vibes malam hari di series ini fantastik banget, apalagi dipadu dengan scene di dalam air yang saya sangat suka, sangat realistik dan penuh romansa. Latar belakang cerita di episode kali ini menurutku belum jelas ; ada beberapa scene membuatku merasa gregetan aja gt, terutama ketika Jom menanyakan tentang ponsel, dan beberapa scene dimana Jom "masa" masih belum sadar tentang apa yang sebenarnya dia alami. Dari segi penokohan, menurutku sangat bagus ya, series memilih aktor dengan pola wajah yang mudah diingat. Saya akan melanjutkan series ini besok.
Was this review helpful to you?
Menurutku episode kali ini super ngakak ya, banyak scene lucu yang ditampilkan. Series ini menjadi jelas latar belakang ceritanya - menurutku sangat sederhana namun berkesan, tidak terlalu berat dan easy-going. Dari segi warna episode kali ini menurut bagus + tidak ada over-exposed seperti episode-episode awal series ini. Vibes keduanya masih sama, romansanya tetap dapet, namun di episode 9 ini resolusi konflik menurutku terlalu sederhana, singkat, dan detailnya kurang, mereka seperti berbaikan begitu saja, entah ; mungkin untuk mengurangi jumlah episode dan memampatkan scene. who knows? tapi saya akan melanjutkan episode terakhir series ini minggu depan.
Was this review helpful to you?
Episode ini melanjutkan ke-uwu an ulang tahun dari Gu Bu Xia, Jiang Chi memang seme idaman yang sangat romantis! Scene nya menurutku sangat natural dan bisa diterima oleh indra-visual kita ; tidak terlalu berlebihan dan sangat bermakna. Episode kali ini penuh dengan jawaban dari segala detail kecil yang tidak terjawab di episode sebelumnya, seperti latar belakang Gu Bu Xia, alasan Gu mendekati Jiang, dan lain sebagainya. Episode kali ini dan sebelumnya sudah tidak pernah ada kendala overexposed dalam hal pencahayaan. Detail scene dan dialog mudah difahami dan easy going, alurnya pun jelas dan sangat bisa dinikmati - ini adalah series moodbooster ringan yang bagus!, saya tidak sabar menonton episode selanjutnya!
Was this review helpful to you?
Sepertinya series ini sangat menghindari konflik, terasa bahkan hanya dengan setengah episode ini, konflik selesai begitusaja. Series ini begitu sederhana, terlihat seperti series pendek yang benar-benar menghibur dan berfungsi sebagai mood-booster dari keseharian kita yang penak dan *mungkin membosankan. Gu Bu Xia dan Jiang Chi semakin lama semakin cocok, dari awal episode ini tayang, saya menjadi semakin terbiasa dan semakin merasa bahwa keduanya memang sangat cocok, entah dari segi perwatakan, maupun look visual yang mereka tampilkan. Dari segi dialog, mudah difahami ya ; Alurnyapun sangat sederhana, mudah difahami dan easy-going. Untuk episode yang satu ini saya tidak merasakan over exposed dari brightness setiap scene ; great job, episode ini sangat nyaman di mata. Intinya, sampai saat ini ; series ini sangat ringan. Saya akan melanjutkan series ini besok u/ episode-8 nya.
Was this review helpful to you?
Awalnya saya menganggap jika satu episode ini isinya tentang kemesraan Gu Bu Xia dan Jiang Chi saja ; ini akan membosankan - terlebih karena sudah dua episode berlalu dan isinya benar-benar tidak menyelipkan konflik. NYATANYA? ternyata ini adalah permulaan dari konflik cerita, kebingungan Gu Bu Xia menjadi salah satu hal yang menurutku menjadi bumbu pedas cerita, setelah sekian lama series ini terasa manis. Ini memberikan sedikit kesan pada series agar tidak terlihat terlalu monoton - baguslah ya, walaupun ku akui konfliknya terlalu sederhana sih, tapi menurutku cocok ya sebab rangkaian ceritanya juga ringan. Ini series yang sangat moodbooster banget sih, saya akan melanjutkan episode 7-nya besok. Dari segi dialog dan alur, masih sama ya bener-bener easy going banget, dari segi tone warna, masih terlihat beberapa overexposed tapi sekarang menurutku lebih baik dan entah kenapa scene yang disajikan di series ini benar-benar dipenuhi dengan romansa cinta romantis yang sangat manis, bagus banget!
Was this review helpful to you?
aku kira sebelumnya bahwa episode kali ini akan masuk tahap konflik, nyatanya enggak kwkwkw. Episode kali ini full banget melanjutkan romansa uwu-uwu antara Gu Bu Xia dan Jiang Chi ; perasaan mereka makin tercampur dan semakin dalam. Dari segi warna, sebenernya sama saja ya seperti episode sebelumnya, satu hal yang menurutku jadi masalah adalah terkadang di beberapa scene dan latar - mengalami overexposure sih ; dan ini sedikit menganggu, skintone nya jadi tidak natural dan cenderung seperti terlalu putih aja gt. Dari segi alur dan dialog, menurutku mudah difahami dan santai woles banget aja gt, ini sih bener-bener moodbooster yak, fiks inimah uwu-able banget seriesnya. First kiss di episode kali ini benar-benar saya menyukainya, selain itu look side dari kedua main role ini memang ga ada lawan sih "bagus poll!". Saya akan melanjutkannya di episode 6 besok!.
Was this review helpful to you?
episode kali ini full menjadi episode dengan nuansa uwu-uwu menggemaskan yang paling menjadi-jadi, hubungan keduanya semakin jelas ; lalu apa yang dirasakan oleh tokoh utama semakin jelas juga. Menurutku episode kali ini menjadi episode terakhir yang menjelaskan mengenai scene-scene uwu dan romansa gemesin ; sebab, saya fikir di episode selanjutnya, episode akan memasuki tahap konflik di mana masalah akan terjadi. Entahlah? mungkin. Dari segi dialog dan alur, bener-bener mudah dimengerti dan sangat easy going, ini series bener-bener mood booster banget, selain itu "seperti" seneng aja gtu tiap nonton. Sampai episode kali ini, ceritanya masih ringan dan bener-bener menghibur malam yang dingin ini, terkadang saya melihat mereka berdua seperti masa lalu saya dulu ; Entah mungkin ini selintasss cerita sederhana dan klasik dari kehidupanku, yang kebetulan agak related. Saya sangat suka setiap detail cerita dan scene di series ini, sangat bagus! saya akan melanjutkannya episode selanjutnya.
Was this review helpful to you?
Episode kali ini menurutku sangat manis ya, kedekatan antara Gu Bu Xia dan Jiang Chi sekarang sudah sangat terlihat. Walaupun terlihat masih punya latar belakang yang kurang menurutku (masih belum didasari oleh latar belakang cinta), namun sepertinya hubungan mereka berdua berakhir bagus. Dari segi dialog dan alur, menurutku bagus ya ; dialognya mudah difahami dengan alur yang ringan, series ini terlihat seperti series supernatural - namun tidak terlalu seperti supernatural, maksudku bagian supernatural malah memperkuat hubungan tokoh utama dengan pasangannya. Episode kali ini benar-benar menggemaskan dan aku menyukainya, aku sekarang sudah terbiasa dengan looks para tokoh, seperti sudah kenal begitu saja. Selain itu, karakter yang kontras antara satu dan yang lainnya membuat penokohan dan perwatakannya menjadi sangat menarik, saya akan menyelesaikan series ini dan akan melanjutkan ke episode selanjutnya. pp
Was this review helpful to you?
episode dua ini masih menjelaskan mengenai latar belakang series ini, namun sepertinya episode ini adalah akhir dari tahap orientasi. Aku tidak pernah menyangkan bahwa series ini akan mengangkat cerita se-unik ini, walaupun punya bumbu horror, namun series yang satu ini tidak mempunyai jumpscare atau visual seram lain (sampai saat ini) ; series hanya punya beberapa sound effect dan suara bising yang agak menyeramkan - dan ini membuatku terheran bahwa ternyata series ini adalah series bL semi horror, saya bahkan sudah mendapatkan tiga series & movie bL tahun ini yang bergenre semi horror : seperti oh no! here comes trouble, marry my dead body, dan stay by my side ini yang ketiga. Awalnya memang agak kurang begitu yakin dengan series ini karena di episode satu jujur series ini seperti tidak punya latar belakang cerita yang kuat, namun episode 2 ini benar-benar mengubah perpektifku. Aku tidak menyangka bahwa Gu Bu Xia dan Jiang Xi akan semanis itu ketika bersama, mereka punya chemistry! saya akan melanjutkan series ini besok.
Was this review helpful to you?
Saya telah menonton episode pertama dari series ini, series ini entah kenapa dari segi warna mengingatkan saya pada series HIStory 3 make day count, karena punya pola pallete warna yang sama. Dari segi cerita menurutku punya latar belakang cerita yang ringan, tidak terlalu serius dan have fun banget. Banyak adegan mengundang tawa. Menurutku main role bernama Jiang Chi yang diperankan oleh Yang I Hsuan mempunyai bentuk perwatakan yang sama dengan Pu-Yi-Yong yang diperankan oleh Tseng Jinghua ; setuju?. Penampilan main role ini memang digambarkan sebagai seorang perfectsionis namun menurutku agak "crince" atau "kurang pas aja gt" tapi hal inilah yang membuatnya malah ngakak, selain itu Gu Bu Xia juga punya karakter yang lucu, menggemaskan, dan childis banget - bengek pokonya, perpaduan yang bagus ketika dua watak ini disatukan dalam satu kamar yang sama. Episode satu memang belum jelas bagaimana kelanjutannya, tapi menurutku sebagai sebuah episode orientasi, sudah cukup pas sih. Dari segi dialog, tidak terlalu berkesan ya, biasa aja. Dari segi warna juga biasa aja, mungkin beberapa hal yang membuat orang melanjutkan series ini adalah, series ini jujur -> tidak membosankan, beberapa scene mengandung comedy membuat series ini tidak begitu datar dan bersifat menaik turunkan mood, great one!. Saya akan melanjutkan episode 2-nya.
Was this review helpful to you?
Setelah menyelesaikan series Sotus, saya benar-benar sangat menyukainya serta kagum dengan bagusnya series tersebut. Kemudian saya lanjut ke Sotus season 2 ini, atau Sotus S. Namun, saya tidak merasakan hal yang sama dengan season 1 nya. Diawali dengan scene-scene yang menurutku kurang begitu mengejutkan yang saya pikir membosankan, entah kenapa saya tidak terlalu antusias. Walaupun seperti itu, ada couple yang menurut saya malah membangkitkan romansa yang bagus untuk episode satu ini ; yaitu scene-scene Tew dan Day, walaupun sedikit, mereka berdua sudah cukup membangkitkan kenangan lama Sotus season 1, terlebih karakter Day mirip dengan karakter Wad yang di season ini sudah tidak ada, bahkan ; alih-alih mengganti Prem yang kasar, Tew terlihat lebih lembut dan penyabar. Dari segi cerita, menurutku series season 2 ini tidak punya latar belakang yang kuat, tidak seperti season pertamanya : walaupun begitu, saya masih ingin melanjutkannya ke season 2222.
Was this review helpful to you?
Episode kali ini merupakan episode ending untuk series ini yg menurutku apik banget sih, selain cukup sederhana, namun endingnya bagus banget ; ga gantung dan berkesan. Terkesima dan tercengang + ngakak sih liat Kongpob dan kawan-kawan menjadi panitia OSPEK yang rasanya anjirlah , wow! selain itu juga, setelah ribuan purnama episode, akhirnya Wad muncul kembali, walaupun tanpa cerita apapun dan hanya sekedar menyapa maba tapi rasanya seperti "WAD?, lu kemana aee???" hahaha. Selain itu romansa Arthit juga amat berbeda dengan sebelumnya, sekarang dia lebih adem dan murah senyum, entah keliatan lebih kek "level up gtu aja", selain itu Kongpob juga terasa terlihat seperti kating betulan aja gt ... dari segi warna biasa aja sih ya, dialognya mudah difahami dan bagus banget sih menurutku. Scene flashback Arthit jadi maba juga kaget banget woy, ternyata para senioritu segemoy itu pas awal-awal semester mereka. Series ini walaupun tidak punya scene "panas" namun menurutku tidak masalah sih, ini sangat bagus dan menggambarkan hubungan yang sehat, benar, dan seharusnya. Good job untuk series yang satu ini!
Was this review helpful to you?
Episode ini memberikan sebuah konflik dengan resolusi instan. Episode kali ini menurutku bagus ya, sebab dapat mengemas sebuah masalah dengan resolusi sederhana, scene yang apik serta timing yang pas. Dari segi warna, terasa sangat matte ya, padahal biasanya terasa sangat hambar dengan saturasi yang rendah, sekarang kaya akan suasana warna pastel. Series Sotus ini semakin menuju akhir semakin menyempitkan cerita guestrole, series seolah-olah menjadi sangat fokus pada main role. Di sini ada Prem yang memberikan isyarat bahwa dia kesulitan menyatakan perasaannya pada Wad atau kemungkinan lain adalah Wad tidak menerima cinta Prem, mimik wajah Prem yang seperti itu seperti mengisyaratkan kesedihan akan patah hati, selain itu Wad benar-benar hilang di episode-episode terakhir ini. Dari segi dialog, mudah difahami ya, alurnya pun jelas, dan sudah terasa romansa endingnya, suasananya sudah menjadi tenang, kalem dan santai. Series Sotus adalah yang terbaik, terutama di tahun series ini rilis.
Was this review helpful to you?
Episode kali ini menurutku merupakan penyelesaian dari perasaan Denial Arthit, pada akhirnya dia mencoba untuk lebih mengenal Kongphob dan yang paling penting adalah mengenal tentang perasaan yang dialaminya sendiri. Ini adalah keputusan yang bijak sih menurutku, maksudku ; ini tidak terlalu cepat dan tidak terlalu berlebihan. Chemistry Arthit di episode kali ini sangat kuat, dimulai dari tatapannya, rasa gelisahnya, dan rasa cemas kebingungan yang dia rasakan. Sedangkan Kongpob dipenuhi dengan rasa lapang dada yang tinggi, rasa ikhlas yang perlahan, serta kekuatan untuk menahan diri. Terbaik untuk resolusi yang satu ini. Beberapa karakter lain seperti support role dan guest role sayang sekali tidak punya banyak scene di episode kali ini, episode ini seolah-olah berfokus pada Singto dan Krist saja ; seolah-olah episode ini menjadi episode tanpa filler.
Was this review helpful to you?
Episode ini menurutku sangat bagus ya, karena mengclearkan masalah lain yang dimiliki oleh Kong, membuat cerita tokoh lain ikut maju juga. Ada beberapa life meaning di sini terutama dalam perbincangan Arthit dan Knot mengenai susu merah muda dan minuman amerikano, saya menyukai kata bijak knot. Selain itu, arthit benar-benar terlihat seperti denial sekarang, setelah dia bilang bahwa tidak punya alasan untuk tidak menyukainya juga (refer to kongpob) ini berarti arthit punya perasaan juga ; namun arthit dan kong masih tidak bisa bersama, hal ini mungkin karena arthit benar-benar denial tentang perasaannya. Dari segi warna menurutku masih sama saja ya namun saya merasa bahwa di episode ini saturasinya lebih rendah dari biasanya, scene malam juga agak banyak. Dari segi dialog mudah difahami ya, alurnya menjadi melambat dan detailnya menjadi berkurang terlebih karena scene prem dan wad sudah tidak ada lagi bahkan sejak episode lalu, mereka benar-benar tenggelam di series ini akhirnya.
Was this review helpful to you?
