Details

  • Last Online: 8 hours ago
  • Gender: Male
  • Location: Indonesia
  • Contribution Points: 1,664 LV8
  • Birthday: March 14
  • Roles:
  • Join Date: August 11, 2022

ppkrist

Indonesia

ppkrist

Indonesia
Apr 29, 2023

Realistis! IMO (in my opinion).

Menurut penilaianku, satu episode ini sangat realistis dan related banget dengan kehidupan aku. Dimana senioritas sangat "harus" dijunjung tinggi tanpa adanya batasan, menghujat junior - membully junior dan membuatnya seolah-olah sendiri dan berbeda ; aku benar-benar ada di fase itu, dan itu sangat menyakitkan. Ada pribahasa "jika kamu terlalu terang, orang lain akan membencimu" sangat nyata tergambar di episode kali ini. Sungguh, episode kali ini menekan emosiku terutama rasa kesal + gemas yang disatukan menjadi satu. Teman-teman kantor Pat benar-benar menyebalkan, puncak kemarahanku adalah ketika salah satu temannya memaksa pat untuk mengakui orientasi seksualnya dan itu sangat-sangat tidak sopan!. Ada satu karakter wanita bernama Nan dan aku sudah dapat melihat dengan jelas dia adalah fujo dan aku sangat menyukai karakternya, haha sudah sangat terbaca dan aku fikir Jeng memang sudah berteman dengan Nan dan meminta Nan untuk mencari tahu lebih dekat tentang Pat, hmmm apakah teori ku ini benar? saya sangat menantikan series ini dan membuktikan apakah teori ini benar atau salah. Chemistry terkuat adalah scene dimana Pat menangis di depan Jeng, itu adalah suasana paling aku suka, momen kesedihan karena sudah berusaha keras tapi seolah-olah tidak dihargai - aku pernah ada diposisi itu, aku seperti kembali ke masa lalu dan merasakannya kembali, nostalgia sekali. Di episode ini kedekatan Pat dan Jeng dalam bentuk scene romantis benar-benar tidak ada, Jeng digambarkan sebagai karakter paling berkuasa, serius dan misterius, sedangkan Pat digambarkan sebagai karakter kuat yang tidak punya kuasa - ini adalah perpaduan yang pas untuk sebuah cerita yang epic!, Saya sangat menyukai series ini, episode dua benar-benar membuatku terkesan. Saya sangat menantikan episode tiganya.

Read More

Was this review helpful to you?
Apr 28, 2023

Epic Ending

Episode kali sangat membuatku berkesan, karena terdapat banyak emosi di dalamnya ; dimulai dari rasa cemas Tinn yang masih menyembunyikan kebenaran dari ibunya, kemudian moment Gunn dan Tinn bermain di taman - lalu momen dimana foto Tinn dan Gunn tersebar di dunia maya, dan Momen dimana salah satu guru menghina Gunn ; ini adalah rangkaian naik turunnya emosi yang aku rasakan. Selain itu, Life meaning dari episode kali ini menurutku sangat kuat, terutama dari segi penerimaan diri dan orientasi seseorang - Nice piece!. Musik yang disajikan di episode kali ini juga sangat bagus dan make sense dengan tema episode kali ini, series ini sangat bagus, di semua episodenya sampai di episode terakhir ini aku akan berikan predikat "sempurna"! walaupun ada beberapa part yang agak aneh dan membosankan namun di setiap episode ; bagian yang kurang itu (sebagian) sangat tertutupi oleh scene epic di episode itu sendiri. great! intinya this is a great ending!

Read More

Was this review helpful to you?
Apr 27, 2023

Sebuah Life Meaning

Awalnya saya fikir episode ini hanya menyajikan full sad scene karena Gunn dan teman-temannya gagal memenangkan kejuaraan HotWave, ya... walaupun awalnya saya terkena PHP alias prank bahwa Chinzhilla menang ~ padahal itu hanya mimpi. Gunn yang terus menerus bersedih dan Semua member Chinzilla merasa bersalah masing-masing menganggap bahwa mereka perseorangan membuat kesalahan yang menyebabkan Chinzhilla tidak memenangkan kompetisi. Hanya Por saja yang berbeda ; dia ingin sekali memberi semangat dan suansa baru untuk grup, namun hal ini sulit dilakukan. Selain itu, Por dan Thiu disorot di episode kali ini, aw saya merasakan bau bau aroma kapal baru nih ; ya betul! Thiu dan Por memulai debut mereka di episode kali ini, nuansa kedekatan mereka mulai terlihat, ya walaupun hanya sebatas aroma aroma romantis PDKT sih, hahaha. Episode kali ini banyak sekali mengandung life meaning ; makna kehidupan tidak hanya tentang bangkitnya Chinzhilla dari kekalahan, namun lebih dari itu. Salah satunya rasa saling menghargai, rasa saling memaafkan, rasa menerima dan bersyukur dan lain sebagainya. The best untuk episode ini. Terakhir ; kotak musiknya lucu banget siiii PENGENNN WOY!

Read More

Was this review helpful to you?
Apr 25, 2023

Sangat Detail !

Episode kali ini terasa sangat lama, walaupun hanya satu episode - namun berisi banyak sekali scene non-filler ; membuatnya sangat berbobot dan berkesan, dimulai dari awal ketahuannya Tinn berhubungan spesial dengan Gun oleh ibunya Tinn, kemudian di lanjutkan dengan masalah kesehatan ibu Gun ~ series ini benar-benar tidak hanya mengangkat cerita bL romantis sebelah tangan saja. Ada hal yang lebih epic lagi yaitu scene Gun mengetahui kebenaran tentang Tinn dari ibunya itu merupakan moment romantis nan mengharukan :') , episode kali ini juga mengangkat perasaan melo-drama sedih yang sebelumnya sangat sulit ditampilkan di series ini, ini merupakan bumbu baru yang sangat membuat series ini teracik sangat sempurna! terlebih dengan ending yang luar biasa impressivenya, penampilan Chinzhilla di sini sangat EPIC! episode kali ini mengemas semuanya dengan detail dengan bentuk skenario yang luar biasa bagus, saya sangat menyukainya!. Love Chinzhilla!!! and OSIS team ;) !!!

Read More

Was this review helpful to you?
Apr 20, 2023

HotWave!

Episode kali ini menurutku agak kurang begitu berkesan ya apabila ditinjau dari segi romantis, chemistry Tinn dan Gunn menurutku agak meluntur tidak sedahsyat pas awal mereka PDKT namun frekuensi kedekatan mereka sekarang lebih banyak. Episode kali ini menceritakan tentang Gunn yang berlatih untuk konser HotWave dan diawasi oleh Tinn sebagai pengawas, walaupun terlihat seperti modus Tinn untuk berdekatan dan bermalam dengan Gunn. Ada beberapa scene yang menggambarkan lamunan Tinn terhadap Gunn itu sangat menggemaskan!. Episode ini sangat memiliki makna hubungan yang sehat, dan bermanfaat ; sebagai series yang berfokus pada remaja, cerita di episode kali ini menurutku mendidik ya terutama dalam menjelaskan bagaimana menjalin hubungan cinta yang sehat, apalagi di waktu bersekolah. Episode kali ini menggambarkan keindahan hubungan romantis antara dua manusia yang dikemas dengan sangat epic, mudah dimengerti dan penuh makna hidup. Ada momen dimana Tinn harus meninggalkan wawancara bersama dokter untuk menonton konser, yang aneh adalah saat malam hari Tinn berkata untuk tidak bisa hadir, Gunn kemudian berkata bahwa tidak apa-apa kita harus mengejar cita-cita masing-masing, namun di hari-h nya, Tinn malah memilih untuk menonton konser ; ini scene romantis memang tapi menurutku agak aneh dan tidak konsisten. Selebihnya, episode kali ini bagus dan sangat menghibur. Oh ya terakhir, hampir lupa hubungan Win dan Sound di episode kali ini sudah menunjukan hubungan yang mulai serius, kapal baru sudah terlihat ; sepertinya di episode selanjutnya hubungan keduanya akan semakin dekat dan semakin jelas.

Read More

Was this review helpful to you?
Apr 19, 2023

Chemistry mereka asli dapet banget!

Sebenarnya saya sudah lama menantikan series ini bahkan sebelum mereka mengumumkan kapan series ini dirilis, dan hari ini tepatnya 18-19 April 2023, series ini benar-benar sudah dirilis untuk episode 1. Episode pertama menceritakan pertemuan pertama si tokoh utama Pat dengan Jeng sang manager, pertemuan mereka juga sangat epic karena perkara kopi tumpah yang mengenai sepatu sang manager, namun pertemuan itu sangat menggemaskan dan sangat berkesan, nuansa moodbooster juga sangat terasa bagiku. Ada banyak scene senioritas antar pegawai di sini ; namun saya merasa sangat menikmatinya, terasa tidak dibawa serius dan sangat menghibur. Jeng yang diperankan oleh aktor Man Trisanu entah kenapa sangat cocok di series ini apalagi saat dipasangkan dengan karakter Pat yang diperankan oleh Ben Bunyapol, mungkin series ini memiliki cerita yang biasa saja untuk beberapa penonton, namun menurut saya pemilihan aktor di series ini sangat tepat dan entah kenapa mereka sangat cocok sekali!! dan aku sangat menyukainya. Episode satu tidak terlalu banyak membahas kedekatan tokoh utama, dan series masih fokus pada hubungan main-role, abstraksi cerita ditampilkan di episode satu ini menjadi langkah awal yang memandu penonton untuk menikmati episode selanjutnya, saya harap episode selanjutnya series ini menampilkan scene-scene epic dan bermakna. Overall episode satu ini sangat bagus sebagai episode pembuka. Ada dua versi yaitu cut dan uncut, uncut episode 1 ada pada durasi video ke: menit 32, menit 35, dan menit 42. Satu scene uncut adalah scene romantis antara Pat dan Jeng di kamar mandi ketika Jeng membersihkan sepatunya.

Read More

Was this review helpful to you?
Mar 27, 2023

Ending? Yakin?

Episode 12 full menceritakan tentang kebahagiaan, dimulai dari kepulangan Aii dari jepang untuk menemui Saen, lalu dilanjutkan dengan hubungan Torn dan Tupfah yang semakin membaik. Namun, satu couple dikorbankan disini, yaitu relasi antara Dome dan Vee, entah kenapa mungkin episode ini menunjukan bahwa Vee dan Kakaknya sudah berbaikan dan Vee akan segera kembali pada Dome, karena Dome telah menunggunya sekian lama ; namun konklusinya tidak jelas apakah mereka berdua akan bersatu kembali atau tidak, hubungan mereka berdua menjadi digantung. Isi dari episode ini menurutku tidak sebagai ending, tapi lebih ke merepresentasikan kejelasan hubungan mereka, karena saya tidak tau bagaimana kehidupan Tupfah, Aii dan Dome ke depannya ; namun untuk main role, hubungan mereka di episode ini menjadi sebuah scene "happy ending". Setiap scene hanya menampilan keseruan akan kelulusan Tupfah, Aii, dan Dome dengan segala macam acara kelulusan yang ada, bahkan di bagian akhir ; mereka disambut dengan mahasiswa-mahasiswa yang telah mempersiapkan scenario seolah-olah mereka yang lulus diospek kembali, that's bring back memories. Tapi dari segi kesan, episode ini menurutku kurang berkesan ya karena hanya menampilan drama romantis semata tanpa triger apapun. Scene terbaik adalah scene Tupfah dan Torn sedang berada di apartemen mereka, kita akan menerka-nerka apa yang telah mereka lakukan malam tadi. Overall episode ini sudah cukup baik sebagai penutup series.

Read More

Was this review helpful to you?
Mar 20, 2023

Dapet makna banyak di sini.

Saya fikir series ini tidak menampilkan makna sedalam ini, namun saya telah menemukannya di episode ini. Menurut saya alur cerita di episode ini sangat baik. Episode ini hampir sepenuhnya hanya membahas main role utama yaitu Thorn dan Tupfah. Warna ditampilkan dalam series ini dipenuhi dengan warna kekuningan dan hijau, walaupun ada beberapa warna lain seperti ungu namun menurut saya warna ungu dan warna lainnya redup oleh warna utama. Masalah dikemas sebagian untuk membahas tahun-tahun kelam Thorn, walaupun hanya satu episode, namun entah kenapa menurutku sangat cukup dan mudah difahami. Saya membenci peran Shane di episode ini, dia seperti pria licik yang tidak mengerti perasaan junior Thorn, dengan beberapa ekspresi "bait" -nya yang jahat. Makna kehidupan terlihat dari ucapan pelatih Tuan kepada Thorn, selain itu hubungan Tupfah dan Thorn menjadi membaik. Saya suka episode ini, scene pertandingannya juga sangat membuatku terpaku dan tercengang. Saya harap di episode 12, saya mendapatkan ending series ini yang luar biasa.

Read More

Was this review helpful to you?
Two Worlds Episode 1
0 people found this review helpful
Apr 20, 2024

Terlalu Slow-drama vibes.

Saya sudah menonton setengah dari ep.1 series ini dan tidak terlalu excited, entah kenapa. Mungkin nuansanya menurut saya terlalu slow dengan latar belakang cerita yg kurang kuat. Selain itu, akhir-akhir ini saya lebih suka menonton series BL dengan latar belakang cerita yg lebih kuat daripada romansa cerita. Menurut saya itu lebih punya banyak life meaning. Dari segi latar, sudah cukup bagus ya - namun aura dari para karakternya menurut saya pribadi kurang begitu terasa saya, rasanya seperti redup dan tidak memicu adrenalin. Saat ini saya memutuskan untuk tidak melanjutkan menonton series ini.
Was this review helpful to you?
Apr 3, 2024

okay

Sejujurnya saya jarang sekali menonton series bL korea, karena sebagian besar film korea yang saya tonton selalu memiliki genre di luar bL series, namun ada teman saya merekomendasikan series yang satu ini. Dari segi orientasi cerita di episode pertama ini, menurut saya cukup menarik ya ~ penokohannya kuat dan scenenya menurutku epic terutama komposisi layarnya yang menurutku di atas rata-rata. Dari segi warna, vibrant ya - saturasinya kuat. Dari segi dialog cukup bagus ya, penokohan Yoon Se Heon menurut saya punya vibes seperti ppkritt di series Itsay, that's bring my old vibes memmories. Tidak banyak yang bisa saya komentari di episode pertama ini, tetapi saya akan melanjutkan series ini ke episode 2 besok.

Read More

Was this review helpful to you?
Mar 31, 2024

Terlalu sederhana, tapi bagus!

Episode kali ini menurutku pengemasannya sangat sederhana bahkan terlalu pendek, hampir semua moment bL penting dimasukan ke dalam episode ini. Walaupun begitu, nuansanya masih dapet, walaupun tidak terlalu sempurna, karena terasa seperti "tanggung aja gt". Dari segi dialog sangat bagus ya, pengemasannya singkat, jelas, dan padat ~ namun punya life meaning yang bagus, scenenya juga tidak bertele-tele dan ngena banget. Satu yang kurang, sisi romantisnya cenderung setengah-setengah. Dari segi warna, episode kali ini bagus ya, tidak overexposure, tidak ada noise, intinya dikemas sempurna. Series ini adalah series bL yang punya scene dan cerita yang ringan, serta latar yang sangat pendek, untuk sebuah mini series ini sudah cukup bagus ya. Saya suka series ini.

Read More

Was this review helpful to you?
Mar 30, 2024

Scene yang manis-manis

Episode kali ini menurutku banyak sekali menampilkan scene mengenai kejelasan hubungan Charlie dan Mico, ini sangat menggemaskan!. Episode kali ini mengemasnya dengan baik, scene yang ditampilkan tidak terlalu rumit, bermakna, dan menggemaskan. Ekspresi Charlie dan Mico di sini sangat bagus, terutama karena keduanya bingung dengan perasaan mereka sendiri. Selain itu ada beberapa scene accidental yang sangat menggemaskan, lucu, dan uwu-uwu. Dari segi dialog, menurutku sangat bagus, namun ada hal yang mengganggu terutama dari scene dialog ketika charlie dan ayahnya sedang makan, dari beberapa series yang aku tonton, scene berbicara ketika makan selalu gagal ; maksudku, mereka berbicara satu sama lain dengan seolah-olah memainkan makanan mereka, tidak memakannya sama sekali, atau jikalau mereka memakannya itu hanyalah sepotong irisan sosis kecil, atau sekedar menggulung-gulung makanan mereka, ini scene yang menurutku mengganggu. Setidaknya, harusnya mereka menyediakan makanan yang cukup agar aktor bisa memakannya dengan realistis. Dari segi warna, episode kali ini lebih matte, detailnya bagus tanpa adanya fail scene seperti noise parah atau cropped video ratio. Saya tidak sabar menonton episode terakhirnya!

Read More

Was this review helpful to you?
Mar 30, 2024

Resolusinya se-sederhana itu?

Episode kali ini menyelesaikan konflik, dengan cara yang begitu sederhana dan "murah". Ya, saya tau ini series pendek, dan tidak salah menampilkan resolusi secepat ini, jujur saya memang lebih suka begitu ; apalagi melihat kesedihan charlie dan mico, itu membuatku sangat bersimpati. Dari segi dialog, sangat baik, warna di episode kali ini sangat bagus terutama dari segi malam hari, walaupun skin tone kulit mico gelap, series ini dapat mengangkatnya sehingga terasa sangat eksotis, selain itu ekspresi yang ditampilkan oleh pemain charlie sangat bagus, respon miko-pun sangat realistis. Yang saya suka dari episode kali ini adalah tatapan tokoh utama yang menurutku deep of romances, sangat dalam romansanya ; good job! Saya tidak sabar menanti episode selanjutnya, terlebih series ini sangat mengundang tawa dan menggemaskan terutama dari segi scene-scene nya yang ala-ala malu-malu begtu, haha

Read More

Was this review helpful to you?
Mar 30, 2024

Penuh melodrama sad-scene

Episode kali ini berbeda dari semua episode sebelumnya yang lucu dan menyenangkan, ini adalah episode dengan nuansa tersedih. Walaupun punya scene sedih, episode kali ini penuh dengan life meaning, Charlie dan Mico benar-benar adalah kombinasi yang bagus, selain itu aktor yg memerankan mereka berdua sangat cocok satu sama lain, karakter yang mereka tampilkan sangat cocok dengan nuansa kesedihan yang terjadi. Dari segi dialog menurutku sangat bagus ya, scene-nya pas dan matang, tidak ada filler bahkan. Semua scene menurutku sangat krusial. Dari segi warna cukup bagus, namun ada beberapa scene tiba-tiba punya noise yang berlebihan, bahkan beberapa scene terlihat ter-crop begitu saja tanpa alasan yang jelas, sampai saat ini, mungkin ini adalah episode dengan bobot esensial yang paling bagus dari semua episode my plantito sebelumnya. saya tidak sabar menantikan episode selanjutnya!

Read More

Was this review helpful to you?
Mar 28, 2024

Awal dari isi cerita yang sebenarnya

Episode 3 menurutku sangat bagus ya, dibandingkan episode 2 ; episode kali ini sepertinya sudah masuk ke dalam inti cerita, dengan beberapa pendahuluan konflik. Ada scene mendalam dimana miko menanyakan sesuatu yang penting kepada Charlie yang benar-benar menggambarkan bahwa ini adalah series bL ; sebab, sebenarnya saya tidak begitu yakin ini adalah series tentang BL. Dari segi dialog, menurutku tidak banyak filler ya, bahkan episode kali ini tidak ada iklan (atau bahkan aku tidak melihatnya?). Episode kali ini dibumbui nuansa melodrama galau yang menurutku dapet ya, selain itu ekspresi Miko dan Charlie benar-benar terlihat natural, membuatku ikut bersimpati. Dari segi warna, episode kali ini sangat baik, bahkan jarang sekali terjadi over exposure. Saya tidak sabar menonton episode 4-nya sebab inti ceritanya akan dimulai.

Read More

Was this review helpful to you?