Details

  • Last Online: Apr 25, 2024
  • Gender: Female
  • Location: Medan
  • Contribution Points: 0 LV0
  • Roles:
  • Join Date: September 27, 2022

Widhah Raihanah Gusnari

Medan

Widhah Raihanah Gusnari

Medan
Completed
My Sassy Psychic
0 people found this review helpful
Feb 16, 2023
13 of 13 episodes seen
Completed 0
Overall 10
Story 10
Acting/Cast 10
Music 10
Rewatch Value 10
My Sassy Psychic” - lakorn yang benar-benar hebat dengan konsep yang bukan hal baru, tetapi ditulis dan dieksekusi dengan cara yang fresh, dan anti-mainstream dengan campuran romance, mystery, supranatural, comedy, komedi, sensation, dan action. Kalo memulai lakorn ini, kalian akan ketagihan dari episode pertama dengan keseimbangan dan campuran genrenya.

Di awal, lakorn ini kayak campuran "My Secret Bride", "Love Forever After", "I See Dead People", "Let's Fight Ghost" & "Superburoot Jorm Jon: Maturot Lohgan". Ada sedikit unsur mistik/gaib karena jimatnya dan horor karena hantunya. Keyakinan Thailand tentang jimat dan pentingnya jimat digambarkan dengan baik. Biasanya aku ga terlalu suka plot supranatural, tapi lakorn ini imo sangat bagus, membuatku sangat tertarik dengan ceritanya karena penuh petualangan. Ada faktor fantasi menarik yang membuat lakorn ini luar biasa dan ga ngebosenin sama sekali. Sangat layak untuk ditunggu dan ditonton, tapi kalo aku harus mengatakan sesuatu yang ga aku sukai, aku akan mengatakan bahwa 13 episode adalah 'TIDAK CUKUP'. Sejujurnya aku berharap lakorn ini punya beberapa episode lagi, mungkin 15 eps, karena aku benar-benar pingin liat lebih banyak romansa yang bahagia antara Saran-Sonklin, but bahkan dengan 13 eps aja lakorn ini ga terasa terburu-buru. Eksekusinya bagus!!

Ini tontonan super ringan dan udah bisa dipastikan kalo aku bakalan rewatch ini suatu saat. But meskipun lakorn ini ringan, tetap ada fase emosionalnya sendiri. Aspek keluarga dan persahabatan imo menarik. Aku banyak tertawa karena komedi, aku juga hampir menangis menjelang akhir.

PLOT: secara keseluruhan SANGAT bagus.  Ga pernah ada momen yang membosankan meski itu bukan adegan karakter utama. Ga ada ekspektasi tinggi untuk lakorn ini, hanya berawal dari kecintaanku sama male lead role dan kesukaanku pada genre romcom, finally aku bisa sangat menikmati lakorn ini, from first until last episode. Perkembangan plotnya sangat cepat. Di eps. 2 kita udah melihat pasangan utama setuju untuk bekerja sama. Misteri yang terlibat juga tepat. Misteri Moo, Somboon, dan Pran juga menarik perhatian dan sangat menyenangkan untuk ditonton, membuat plot semakin menarik. Keliatan scriptnya smooth dan hampir tanpa cela, ga seperti lakorn khas Thailand pada umumnya. Aku berharap bisa nonton banyak lakorn lain dari penulis naskah yang sama. Yang disayangkan dari lakorn ini cuma 1: Dikit banget episodenya wkwkwk Aku ga yakin apakah ini hal yang buruk untuk lakorn ini, tapi bagiku 13 EPISODE itu TIDAK CUKUP. *sad* Nah mungkin menurut penulis, hanya dengan 13 episode udah bagus, bcs ga ada plot seret yang ga perlu seperti lakorn pada umumnya.

Awalnya aku sempat ragu sama lakorn ini, apakah pairing Preem-Punjan bakal berchemistry??? But, lakorn ini beneran GA MENGECEWAKAN. Preem-Punjan sukses mengekspresikan chemistry dengan sangat apik. Perkembangan mereka bagus, bcs chemistry yang mereka tunjukkan tumbuh episode demi episode. Meskipun romansanya ga terlalu banyak, tapi mereka menunjukkan chemistry sempurna yang setidaknya bagiku itu sesuatu yang jarang ditemukan. Chemistry mereka benar-benar cocok dan sangat luar biasa: konstan dan saling percaya. Mereka pasangan yang sangat lucu. Ada begitu banyak adegan yang membuatku tertawa terbahak-bahak. Tapi untuk ending, benar-benar membuatku sedih dan bisa-bisa menguras air mata. Aku beneran ga menyangka kalo Preem-Punjan bakal punya chemistry yang hebat. Chemisty yang aku tangkap justru chemistry natural yang sangat tidak terduga, tapi bekerja dengan sangat baik dan tidak mengecewakan. Aku sangat suka mereka bersama, berharap bisa liat mereka barengan lagi di lakorn yang akan datang.

Punjan as Saran: Imo, dia selalu menjadi salah satu aktor yang paling diremehkan, tapi dia salah satu favoritku. Matanya menunjukkan semua emosi. Aktingnya selalu bagus dan memiliki begitu banyak potensi. Aku sangat senang bcs akhirnya bisa melihatnya memainkan peran utama dalam lakorn prime time. Dia benar-benar melakukan pekerjaan yang bagus dalam mengeksekusi karakter Saran. Sebenarnya aku nonton ini karena penasaran sama acting range-nya Punjan kalo jadi male lead role. Aku tahu Punjan punya potensi besar dan dia ga mengecewakan di lakorn ini.

Preem as Sonklin: Dia benar-benar bagus di lakorn ini. Aku sangat suka aktingnya. Dia sangat cocok memerankan Sonklin. Ekspresinya benar-benar bagus. Dari lakorn-lakorn sebelumnya, aktingnya imo meningkat dan semakin bagus. Ga terasa canggung atau apapun.

Untuk karakter lain, I think semuanya melakukan pekerjaan dengan baik dalam menggambarkan peran/karakter mereka. Favoritku adalah Palm Supachai sebagai Sak. Dia selalu menghibur di setiap lakorn yang dia ikuti dan membuat semuanya menjadi lebih ringan, bahkan di lakorn berat seperti “Game of Outlaws” dia bisa mencerahkan suasana hati kita dengan karakternya yang lucu dan imut.

SLS: Mungkin buruk jika kalian memiliki Second Lead Syndrome (SLS) untuk dr. Pran. Aku cukup beruntung bahwa aku selalu mendukung ML sejak episode 1. Tapi apa yang tidak disukai dari dr. Pran? Dia sexy (wkwkwk), keren & tenang, baik hati, pintar, kaya. You know...dia tipikal pria idaman yg bisa bikin kebanyakan wanita pingsan.

PENGEMBANGAN KARAKTER: Ini adalah salah satu aspek terpenting imo saat kita nonton drama dan untungnya sudah melewati standar. Mungkin kalian ga menyukai ML pada awalnya, bcs dia mulai sebagai pria yg mudah marah dan berkelahi, tapi inilah yang paling aku sukai tentangnya. Terlihat setiap kali setelah berdiskusi/menyelesaikan kesalahpahaman yang membuatnya menjadi pemarah, dia agak cepat menjadi cool dan tenang. Sama dengan karakter lain, bahkan karakter sampingan (seperti Phai). Aku sangat suka dgn karakter sampingan yg memiliki peran mereka sendiri di sini. Ga menyia-nyiakan bakat akting.

Kadang-kadang, pas nonton ini, aku pikir ini ga seperti lakorn Thailand, tetapi selain dari jimatnya, komedilah yang mengingatkanku bahwa ini memang lakorn Thailand. Seperti yang kita tau, Thailand adalah yang terbaik dalam hal komedi. Interaksi Sonklin dengan roh ayahnya adalah pemandangan yang luar biasa lucu. Aku suka duo komedian: Phai & Mee dan Ce Thor. Mereka membuat drama ini jadi lebih lucu dan cerah.

ROMANCE: Tentu saja, ini yang aku nantikan sejak awal karena ini adalah "romcom". I LOVE LOVE LOVE romance antara Son-Saran. Ga ada kebencian yang ga perlu antara satu sama lain. Romansanya bukanlah romansa yang berat, melainkan lucu, manis, dan memuaskan. Memang aku menyukai romansanya, tapi bagiku itu terlalu pendek. Dimulai dari naksir manis kemudian berkembang cukup cepat imo. Aku berharap mereka bisa ngasih setidaknya satu episode lagi yang berfokus pada romansa wkwkwk (mode ngarep)

OST-nya sangat cocok. Theme songnya enak di dengar. Yang paling favorit adalah "I'll Be There", bcs membuat adegannya semakin nyaman dan layak untuk ditonton. Tanpa disengaja, ga sadar aku tuh sering menyenandungkan lagu itu. Ini masuk list OST lakorn favoritku.

Tampilannya dinamis, framing rapi dan gambar yg berkualitas. Detail lakorn ini juga bagus. Seperti di eps. 12, yaitu scene Son-Saran sama-sama duduk di poolside. Saran ga ada pantulannya di kolam karena dia arwah. WOW!!! Great job banget sih sampe sedetail itu. Benar-benar touching yang sangat bagus.
Honestly, My Sassy Psychic layak mendapatkan lebih banyak pengakuan dan hype. Ini adalah salah satu permata tersembunyi yang jarang kita temukan saat datang ke lakorn Thailand. Yang jelas, lakorn ini adalah sesuatu yang akan aku tonton lagi saat ingin mengalihkan pikiran dari hal-hal yang membuat stres.

Read More

Was this review helpful to you?
Completed
Padiwaradda
0 people found this review helpful
Dec 27, 2022
14 of 14 episodes seen
Completed 0
Overall 9.0
Story 10
Acting/Cast 10
Music 5.0
Rewatch Value 6.0
Disclaimer! Karena ini lakorn sejarah, so pasti nilai dan pola pikirnya cukup kuno, contohnya: 'tugas seorang istri'. Kecepatannya mungkin agak lambat bagi kalian yang terbiasa dengan tempo cepat, tajam, dan dramatis, but overall, I like this lakorn so much.

Best thing lakorn ini: keragaman hubungan dan implikasi tugas, cinta, kesetiaan, dan konflik dalam memenuhi peran/kewajiban. Lakorn ini berusaha keras untuk menunjukkan bagaimana motif dalam suatu hubungan dapat memengaruhi kesuksesan. Kesetiaan adalah faktor utama lakorn ini, disertai niat baik, tugas dan tanggung jawab. One of moral value yang aku ingat dari lakorn ini adalah ketika seseorang mengamalkan kebaikan dan mendapat berkah dan doa dari banyak orang, itu akan melindungi dan membantunya.

Di awal mulai, nuansa lakorn ini sama kayak Neung Nai Suang. Hanya saja hubungan cinta main role Neung Nai Suang sangat childish dan kurang komunikasi, sedangkan di Padiwaradda perspektif cintanya sangat dewasa dan menyegarkan. Konsep bahwa cinta adalah sesuatu yang kalian bangun selama bertahun-tahun untuk memahami dan merawat orang lain jarang diexplore di lakorn lain, tapi disajikan dengan baik di lakorn ini. Meskipun plotnya ada similarity, tapi lakorn ini unik dengan caranya sendiri. So, aku ga merasa terseret plot sama sekali.

James Ji-Bella serasi, natural, dan comfort dalam acting, so it's looks like real. I enyoed this lakorn, bcs kekuatan chemistry mereka yang hebat. But, aku lebih suka mereka disini daripada di Khun Chai Puttipat. Disini mereka lebih romantis dan manis. Romansa yg terbangun di lakorn ini perfect, bcs disaat mereka ga ada kiss or romance scene, penonton bisa merasakannya lewat mata dan ekspresi wajah mereka. Aku pribadi merasa kalo Saran tuh udah jatuh cinta sama Rin pas Rin nanya apakah Saran menyukai masakannya.

Bella as Rin; dari awal sampai akhir aku mengaguminya. Tindak tanduknya anggun banget. Perfect! Karakternya benar-benar menyampaikan Padiwaradda. Susah nemuin female lead kayak dia di lakorn lain yang calm, patient, good attitude, and multitalent. Pokoknya dia tuh menangani situasi dan membuat keputusan apapun pake otak dan kepercayaannya.

James Ji as Saran; terlihat agak muda untuk jadi Deputi Sheriff, tapi dia tampil percaya diri dan ga terlalu agresif atau terlalu sombong. Mulai dari terbuka sama Rin, Saran really cute. Kejengkelan besarku adalah meskipun salah satu alasan Saran ragu sama Rin karena Rin bukan anak kandung dari sahabat Ayahnya, tapi dia terus ngasih kesempatan ke Duang, bahkan saat dia seharusnya tahu betapa toxic dan tidak stabilnya dia. Siap-siap bakalan emosi di episode 12-14. Tapi satu hal yang buat aku sangat menyukai karakter Saran adalah, bahkan saat dia ga tau kalo dia mencintai Rin, dia ga pernah melakukan apapun untuk menyakiti Rin. Contohnya: scene saat Saran dan Duang hampir "tidur" bersama, kesadarannya membuatnya sadar bahwa dia punya istri dan "ML" sama orang lain itu salah.

OST. ga terlalu menarik. Editing agak berombak. Ada scene yang tiba-tiba terpotong dengan backsound yang juga tiba-tiba berhenti.

Untuk rewatch, cuma di part-part tertentu Saran-Rin doang, bcs di babak pertama emang bagus, tapi semakin di rewatch kok semakin kurang menarik dan draggy.

Read More

Was this review helpful to you?
Completed
Rivalry
0 people found this review helpful
Dec 27, 2022
20 of 20 episodes seen
Completed 0
Overall 7.5
Story 6.0
Acting/Cast 7.5
Music 7.5
Rewatch Value 6.0
I think, this is fantastic lakorn, sepadan sama waktu yang dihabiskan untuk nontonnya. Rivalry ini tontonan yang menghibur, dengan beberapa scene yang bisa di fast-forwarding tanpa banyak ketinggalan, showing many character yg powernya 50:50 quality dan gimana setiap pemain menghadapi karakter tsb. All cast in my opinion berhasil figuring semua emosi, baik positif atau negatif. So, meskipun beberapa dari kalian maybe ga suka setiap karakter, but kalian bisa simpati dan ngerti kenapa mereka reaksinya beda-beda (yang harusnya negatif jadi positif). Setiap orang hanya memiliki kebenaran yang berbeda dan bertindak berdasarkan kebenaran itu. Tidak ada kesalahpahaman atau kurangnya komunikasi untuk memperpanjang plot. Hanya saja, salah satu yang kurang aku suka dari lakorn ini adalah terlalu banyak plot karakter sampingan.

Akting TOP BGT: ga cheesy, cringey, draggy, atau terlalu dramatis. Produksi, lokasi, props, dan wardrobe/styling/make-up jauh lebih baik daripada kebanyakan lakorn. Aku appreciate sama karyawan kantor, bcs pakaian ngantornya sesuai gaya ngantor. Beda sama lakorn-lakorn lain yg pakaiannya kayak mau ke night club hi-so. OST-nya lumayan rapi dan enak didengar, meskipun ga ada yang menarik perhatianku. This lakorn can show many complex feeling with simple trick, berhasil banget nunjukkin pentingnya keluarga dan gimana setiap keluarga fight nge-protect anggota keluarganya agar tetap bersama dengan cara mereka sendiri (baik dengan paksa atau melalui cinta sesuai dengan dinamika keluarga yg berbeda). Buat kalian yang mau liat parade plot balas dendam yang ga pernah berakhir, lakorn ini pilihannya. Balas dendam demi balas dendam sampe episode terakhir. Membuat otakku hampir habis?

The only thing that makes me really enjoy yg serasa istirahat ya pas island time, scene Win-Milin lari ke Phang Nga. Chemistry mereka halus saat masih berteman dan meledak dengan indah saat bersama. Aku suka bagaimana chemistry ga membanjiri persahabatan di episode awal. Meskipun ada orang-orang toxic di circle mereka, sbg teman dan kekasih, kesetiaan dan cinta mereka ga pernah benar-benar goyah. For most part, adult realtionship goals mereka bener-benar sehat. Bicara satu sama lain tentang rasa ga aman dan kekhawatiran, ga segan-segan expressing love. Maybe banyak situasi dimana ada salah paham, tapi Win-Milin fight for finish it, so kesalahpahamannya jadi ga bertahan lama. Ciri-ciri hubungan Win-Milin ini agak langka sih di lakorn, karena mereka bener-bener healthy relationship.

Nychaa-Alek punya chemistry luar biasa yang ga terbantahkan. Mereka keliatan nyaman aja pas intimate scene. Aku bisa liat kenapa mereka sebelumnya ada diduetkan, bcs mereka bisa figuring semua emosi dgn begitu apik, so terkadang bahkan dialog pun ga diperlukan untuk memahami mereka. Pop punya magnet yang luar biasa di screen. Karakternya salah satu highlights dari lakorn ini yang ngebawa plot maju ke depan. Akting dan karismanya layak untuk dapat lebih banyak peran utama.

Menurutku lakorn ini punya ending yang bagus, pokoknya aku suka endingnya. Menutup ujung yang terbuka dengan baik dan aku suka closing yang didapatkan sebagian besar karakter, dimana yang buruk di hukum sesuai dengan perbuatannya. Tapi kalo kalian cari tontonan ringan yang mudah untuk ditonton, aku akan mengatakan kalo ini bukan tontonan kalian, karena romansanya hanya sekitar 20% dari keseluruhan lakorn meskipun sangat manis. Meskipun lakorn ini aku nilai bagus, kemungkinan besarnya aku ga akan rewatch juga ya karena hampir 80% hanya cerita tentang balas dendam demi balas dendam.

Read More

Was this review helpful to you?
Completed
I See Dead People
0 people found this review helpful
Dec 27, 2022
14 of 14 episodes seen
Completed 0
Overall 8.0
Story 8.0
Acting/Cast 8.0
Music 8.0
Rewatch Value 8.0
Produksi lakorn ini natural dan sederhana hampir di semua hal: wardrobe, rumah, gaya hidup, dsb. Cuma pake t-shirt dan jeans doang pemainnya udah pada keren. Kalian wajib coba nonton ini kalo mau tontonan yang ringan, manis, hangat, dan lucu. Tapi, kalo kalian mengharapkan banyak romance scene, maka lakorn ini bukan untuk kalian. Plot lakorn ini ga bikin stres sama sekali. Hantunya juga ga menakutkan dan kisah horornya menghibur. Antagonisnya ga terlalu annoying. Bahkan Top, Ibunya, dan Wonchana ga terlalu berbahaya. Ceritanya malah more focused ke “keluarga” Hideko yang selalu menghibur. Chemistry-nya bagus, mereka semua hangat dan ceria, membantu semua orang, dan yang pasti, LUCU. Aku berharap bisa jadi anggota mereka LOL. Juga orangtua Pum dan Tree; mereka hangat.

Tree bukan superhero yang selalu menyelamatkan Pum, dll. Dia hanya pria baik hati biasa, bahkan dalam adegan tertentu, Pum yang menyelamatkannya, tapi aku suka karakter yang biasa ini. Pum; aku suka karakternya yang kuat, berani, lucu, tapi pemalu. Aku ga pernah khawatir seseorang akan menggertak/mengeksploitasi/melecehkannya, bcs dia bisa membela diri.  Pum-Tree bukan pasangan yang mesra, tapi aku suka manisnya mereka.

James Ma-Nittha berhasil membangun chemistry sejak masa kecil Pum dan Tree. Mereka punya kualitas bermain yang menyenangkan sebagai aktor. Keduanya kuat dalam humor. Mereka juga memainkan emosi aktor lain dengan sangat baik. Chemistry mereka bagus dan fresh; tapi ga sebagus Nittha-Mark. Nittha sangat pandai menyampaikan ekspresi mikro yang halus.

In my opinion, hampir seluruh scene aman dan nyaman untuk ditonton. Ga ada scene erotis, pelecehan ekstrem, dan pakaian yang terlalu terbuka untuk pemeran wanita. But, nonton ini tuh hampir lelah sih, bcs ada cutting dan screentime dari plot yang berbeda yang dilakukan dengan buruk. Seharusnya beberapa scene yang ga ada relevansinya dicut aja. Meskipun begitu, aku sangat menyukai scene flashbacknya. Ada backsong yang beberapa kali menarik perhatian aku, bcs cuttingnya cocok sama scene.

Aku akan rewatch, maybe di beberapa episode terakhir aja.

Read More

Was this review helpful to you?
Completed
Lub Luang Jai
0 people found this review helpful
Dec 27, 2022
11 of 11 episodes seen
Completed 0
Overall 6.0
Story 6.0
Acting/Cast 6.0
Music 6.0
Rewatch Value 6.0
Lakorn ini memang dimulai dengan baik, plotnya terasa bagus. But, seiring berjalannya waktu, semuanya jadi sama, plot ga berkembang bcs selalu muncul hal yang sama. Pengkhianatan demi pengkhianatan. Dan lucunya lagi, kisah pasangan kedua tuh lebih menarik daripada pasangan utama.

Masu-Diana bener-bener ga ada chemistry sama sekali. Aku bener-bener berjuang pas nonton scene mereka. Masu sebenarnya aktor yang bagus, tapi dia ga memiliki penampilan yang membuat Jo realistis. Aku lebih suka liat dia di Kleun Cheewit sebagai Jade. Masih mending chemistry-nya sama Nychaa. In my opinion, dia ga bisa menarik Jo ke dalam dirinya. Di lakorn ini, Jo itu looks like cassanova wanita yang lebih seperti laki-laki. Kalo untuk Diana, dia tuh sama kayak Masu, sama-sama aktris yang bagus, tapi kecerahannya memudar gitu ada pemeran wanita pendukung di sekitarnya yang lakonnya malah kayak pemeran utama. Dia selalu terlihat sangat rapuh sebagai Nudee. Diana bersinar gitu sama Great doang, bahkan sama Masu actingnya kayak melempem gitu. Sayangnya, Diana ga ada chemistry juga sih sama Great, tapi masih lebih bisa dinikmatilah scene mereka. Di lakorn ini, rasanya Great-Diana jadi pemeran pendukung, Masu-Bua yang jadi pemeran utamanya. Makanya aku rada aneh nonton nih lakorn. Masu hampir sama kayak Diana, lebih ada chemistry-nya pas sama Great daripada sama yang lain. Untuk Tum, penonton bener-bener ga dikasih cukup waktu buat benar-benar memahami Tum. Ga ada yang tau Tum yang asli, bahkan ibu dan abangnya. So, gimana kita para penonton bisa terpengaruh secara emosional pas dia meninggal.

Sinopsis lakorn ini ga present plot yang aku tonton, bcs realitanya Jo bukan pria malang yang harus menikah sama orang lain untuk menyelamatkan keluarganya. Dia ga punya kualitas penebusan, yang ada malah main cewek mulu, duhhh. Keluhan terbesarku adalah lakorn ini terlalu menyia-nyiakan dua episode awal yang bikin plot jadi bertele-tele dan akhirnya meras begitu banyak di episode terakhir. So, resolution Tor-Nudee tuh terkesan maksa banget. Kesannya kayak dah jatuh cinta aja deh, biar cepat nikah, terus punya anak.

Sayang banget sih lakorn ini menurutku. Pemainnya pada bagus dan keren, tapi kayak salah kasih peran dan porsi, dan udah salah ngasih porsi malah kurang pulak porsinya. So jujurly, aku maksain nonton ini cuma karena mau liat Great doang. Peach✌ Pada dasarnya kalo kalian punya waktu luang dan ga ada lakorn lain yang mau di tonton, tontonlah. Tapi ini ga ada nilai rewatchnya, bcs plotnya serius buruk banget, ga sesuai sama ekspektasiku. Yang aku suka dari lakorn ini kayaknya cuma wardrobe (bcs pada bagus-bagus banget style pakainnya) dan theme song-nya.

Secara keseluruhan, lakorn ini punya ending yang memuaskan, meskipun kelihatannya sebagian besar plot memiliki kesamaan dengan lakorn lain. Semua orang jahat mendapatkan karmanya masing-masing. Gift kehilangan anak dan suaminya, juga harus hidup dengan rasa bersalah karena ikut bertanggung jawab atas kematian Tum. Tum mendapatkan karmanya karena menjadi simpanan Joe sambil berpura-pura menjadi sepupu Gift yang merasa tidak bersalah. Joe mendapatkan karmanya dengan kehilangan segalanya dan mengetahui bahwa dia bertanggung jawab atas kematian seseorang.

Read More

Was this review helpful to you?
Completed
Pope Rak
0 people found this review helpful
Dec 21, 2022
12 of 12 episodes seen
Completed 0
Overall 8.0
Story 8.0
Acting/Cast 8.0
Music 8.0
Rewatch Value 8.0
Ini adalah drama berlapis yang dibuat dengan sangat baik dalam menenun cerita satu sama lain. Seperti sulaman yang sangat halus. Kisah cinta yang ditampilkan imo menyentuh dan sangat mudah untuk ditonton, bcs plotnya fresh; ga ada saudara perempuan yang jahat, male lead role yang licik, dan momen bodoh yg dilakukan oleh ML ataupun FL. Actually, kisah cinta manusia dengan arwah bukan cerita yang terbilang unik, bcs cerita kayak begini udah sering banget diolah di banyak drama dan film, but ternyata, ga peduli berapa kali pun aku nonton drama sejenis ini, tetep aja aku suka wkwkwk. Banyak yang bisa kita nikmati di lakorn ini. Romansa manis, cinta lama, kekuatan ikatan keluarga, persahabatan, kehilangan, balas dendam, dan yang terpenting, harapan.

Untuk plot sebenarnya cukup menarik dan agak masuk akal. Dimana drama lain dengan topik yang sama dan tersendat logika, tapi lakorn yang satu ini works dengan cukup baik untuk mempertahankan kepercayaan penonton. Laju plot mungkin harus ditingkatkan beberapa tingkat dalam kasus tertentu, karena kesan plotnya jadi berlarut-larut. Nah, untuk setiap karakter, I feel ada alasan mengapa mereka melakukan apa yang mereka lakukan. Sangat masuk akal dan tidak berlebihan, sehingga lakorn ini benar-benar seperti memiliki jendela ke sifat dasar manusia.

Interaksi Yeeo-Naamrin ngegemesin banget, meskipun menurutku kurang greget. I feel, chemistry mereka ga sebagus chemistry Yaya-Mark di Kleun Cheewit atau Bella-Pope di Love Destiny. Oh silly me, mungkin aku terlalu cinta sama karakter mereka di lakorn yang sebelumnya udah aku tonton, tapi tetap, bukan Mark Prin namanya kalau ga bikin aku suka. His acting it's just flawless and show many deep expression. Range actingnya udah dalem banget, jadi rasanya mau karakter apapun yang dikasih ke dia udah pasti keren sih, karena apa aja cocok sama dia?? In my opinion, di Pope Rak ini Mark Prin bisa dikasih penghargaan aktor dengan senyum terbanyak, udahlah banyak, manis pulak, wisss lesung pipinya bukan main manis banget cuyyy, bahkan senyumnya itu jadi nular ke Bella. Di awal memang aku ga yakin apakah aku bakalan suka Bella, tapi dia benar-benar menghangat menuju akhir episode. Jadi aku ngerasa keren juga nih actingnya Bella. But jujurly aku tuh nonton ini cuma karena Mark Prin doang. Tapi untuk karakter dan komponen lain dalam lakorn ini good job? Ikatan keluarga antara Yeeo dan neneknya, Naamrin dan ibunya, kasih sayang antara cinta lama semua tertangani dengan sentuhan manis. Bahkan hubungan dengan tempat kerja, pimpinan dan bawahan, kehidupan bertetangga, beneran terstruktur dengan baik. Scene supranatural juga ga terlalu dipaksakan, bcs plotnya bahu-membahu dalam memajukan cerita. Tingkat produksi dan sinematografinya luar biasa tinggi. Backsongnya sangat cocok dengan adegan, especially Yut Wela, sweet? Loksyutnya sangat bagus, aku jadi kepingin punya rumah di tepi sungai. Favorit khusus aku disini ya Bibi Prik! Awalnya emang agak serem sih ngeliatnya, tapi lama-kelamaan jadi lucu. Adegan actionnya cukup bisa dipercaya, tim produksi benar-benar membuat aktornya berkeringat LOL. Tapi, satu nit pick...semua tembakan polisinya begitu buruk, padahal yang handle ini tuh Metta & Mahaniyom.

Terlepas dari itu semua, aku pasti bakal rewatch ini dengan sedikit fast forwarding. And afterall, I enjoy this drama. It's surprisingly good. If you love Mark Prin and Bella Campen, you should watch this one!

Read More

Was this review helpful to you?
Completed
My Secret Bride
0 people found this review helpful
Dec 21, 2022
18 of 18 episodes seen
Completed 0
Overall 10
Story 10
Acting/Cast 10
Music 10
Rewatch Value 10
Honestly, ini salah satu lakorn paling fresh yang pernah aku tonton dari Ch3 selama beberapa tahun ini. Meskipun plotnya sendiri bukan sesuatu yang baru, tapi cara melakukannya itu diarahkan, diproduksi, dan dieksekusi dengan sangat bagus dan fresh. Aku sangat menyukai lakorn ini, bcs benar-benar berbeda dari semua lakorn Thailand yang pernah aku tonton. Ga ada yang namanya klise perkosaan dalam pernikahan, meskipun ada beberapa adegan yang yaaahhh mengarah ke arah sana, tapi sesuai dengan tema drama, dan menurutku itu adalah bagian dari cerita.

Aku nonton ini tanpa ekspektasi apa pun bcs sebelumnya aku belum pernah liat pemain-pemainya di lakorn yang udah aku tonton, TAPI akhirnya aku menyukainya. Aku udah ketagihan dari episode pertama dan ga bisa berhenti nonton sampe aku harus nyelesaikan seluruh episode. Dan udah selesai pun aku malah rewatch, bcs ceritanya lucu terutama di 13 episode pertama berkat beberapa misteri yang ditambahkan ke kisah cinta klasik antara dua protagonis. Sayangnya menjelang akhir, hampir semua misteri terungkap terlalu cepat. WARNING! Nontonnya jangan sampe diskip-skip, bcs setiap menit dari lakorn ini sangat berharga.

Aku tuh belum pernah nonton lakorn tentang hubungan benci dan cinta atau kontrak pernikahan yang selucu dan semanis ini sebelumnya. Aku suka plot dari lakorn ini, karena skinshipnya pure antara pasangan, keluarga, dan teman. Ga romantis mulu, ga tegang mulu, jadi tikungan sama belokannya emang pas dan terkadang malah diluar dugaan, excellent! Aku sangat menyukai plot twist, tidak ada lubang loop. Bahkan di episode terakhir masih ada plot twist. Memang ada beberapa lubang plot, tapi plotnya ditulis dengan baik, sehingga tidak ada deal-breaking. Semuanya dijelaskan dengan baik dalam beberapa episode terakhir. Lakorn ini menggambarkan hubungan dengan sangat luar biasa dan memiliki semuanya: romansa, cinta keluarga, serta cinta dan rasa hormat antara rekan satu tim dan rekan kerja. Untuk scene dunia kepolisian, beberapa orang menilai kalo kasus kejahatan yang ada di lakorn ini kurang dieksekusi dengan lebih baik dan levelnya perlu dinaikkan biar setara dengan drama polisi Asia lainnya. But, in my opininon, lakorn ini hakikatnya romcom, so genre misteri dan kasus kejahatan yang perlu dipecahkan tuh porsinya udah cukup. Ga perlu lagi dinaikkan levelnya karena tontonannya bakal jadi ga balance, malah berat banget. Kecuali kalo lakorn ini ga ada genre romcom-nya, emang sangat wajar untuk dinaikkan ke level yang lebih hard lagi kasus kejahatannya. Contoh: Dao Kon La Duang dan Game of Outlaws, dua lakorn ini level kasus kejahatan yang ditangani sama polisinya emang berat banget dan banyak misteri yang harus dipecahkan. Porsinya emang cocok, karena genrenya emang seutuhnya action. Malah menurutku lakorn ini sebenarnya sangat serakah (dalam arti yang baik wkwkwkwk) karena ada komedi, romansa, keluarga, persahabatan, misteri, kejahatan dan banyak lagi yang coba disampaikan di dalamnya.

Lakorn ini juga membahas tentang masyarakat kita. Penonton akan belajar tentang kehidupan di daerah kumuh yang dapat dipahami banyak orang termasuk aku. Isu-isu yang dibahas sangat tepat. Ini mengajarkan penonton bahwa kita harus memotong stigma tentang gender, tidak semua laki-laki kuat dan tidak semua perempuan lemah. Aku suka kesejajaran antara Rut dan Suam. Mereka mungkin berbeda karena kelas, tetapi mereka sama. Mereka ga pernah memiliki keluarga yang normal, merasa berkewajiban untuk bertanggung jawab atas keluarga mereka, dan sangat berterima kasih. Aku suka bagaimana Suam yang ga pernah ragu untuk memberitahu ke Rut tentang perbedaan kelas sosial mereka, walaupun Rut tidak pernah merasa berbeda kelas dengan Suam.

Terlepas dari beberapa scene kelam (pembunuhan, hantu, dan perdagangan manusia), lakorn ini punya energi yang menular dan menyenangkan berkat para pemerannya yang emang TOP BGT. Pemeran pendukungnya sangat berlebihan dan terkadang konyol, bikin kalian ga bisa nahan ketawa. Asli bakal ngakak terus sih. Aku ga punya hal buruk untuk dikatakan tentang para pemainnya dan aku benar-benar menikmati chemistry Kao dan Great; sangat kuat dan luar biasa. Hanya dari mereka bertengkar aja kita bisa melihatnya. Romcomnya really right on target. Perkembangan di antara mereka juga bagus dan realistis, sehingga plotnya tidak berlarut-larut. Ini jelas romansa yang berjalan dengan baik yang sesuai dengan plot. Surprisingly! Baik Kao ataupun Great, mereka beremosi dengan sangat baik. Dialog dan interaksi di antara mereka mengalir begitu lancar. Setiap kali cerita menjadi terlalu berat atau sedih, mereka menemukan cara untuk memasukkan satu atau dua momen lucu, yang membuat tontonan menjadi seimbang. Keliatan mereka berdua aktor dan aktris yang sangat bagus. Aku suka moment sweet mereka dan betapa gregetnya begitu percikan api mulai berkobar disaat hubungan mereka berkembang. Aku menghargai tawaran pelukan dan kedekatan yang menenangkan melalui sentuhan tangan atau kepala bersandar di bahu, bcs sentuhan manusia sangat penting dalam suatu hubungan, dan Suam-Rut menunjukkan hal ini dengan baik. Dari chemistry mereka yang sangat bagus di lakorn ini, aku sangat berharap (eaakkk wkwkwk) Great dan Kao punya project lakorn baru untuk dipasangkan lagi?

Kao as Suam; terlihat agak terlalu muda untuk ditandingi dengan Great yang dewasa, tapi dia berhasil memegang peran utama dengan sangat baik sepanjang drama bcs dia bisa menarik Suam ke dalam dirinya. Kao benar-benar bersinar dan mencuri perhatian di lakorn ini, bcs dia benar-benar pilihan yang sempurna untuk memerankan Suam! Liat aja acting rangenya sebagai Suam pas nunjukkin berbagai emosi, she looks funny! Disini dia cantik alami dan secara visual sangat cocok sama Great. Mereka couple yang keliatan klik, terutama dengan perbedaan tinggi badan. Aku sangat suka betapa mudahnya Rut meraih pinggang Suam dengan begitu cepat dan mudah. Yang aku suka dari Suam: dia tetap konsisten dengan karakternya sebagai gadis tangguh dengan mulut cerdas yang tumbuh di daerah kumuh, dan berhati hangat. Yang bikin aku sedih: saat Rut bertanya kepada Suam kenapa dia ga membela diri atas kesalahpahaman yang ada (Suam mempunyai hubungan dengan Aik), tanggapan Suam cuma, "Ga peduli seberapa keras dia meneriakkan ketidakbersalahannya, ga akan ada yang mempercayainya karena dia berasal dari daerah kumuh." Dari perkataan Suam, seolah-olah tempat kelahiran dan status sosial-ekonomi menentukan integritas dan moralitas seseorang. Sedihnya.

Great as Letkol Danurut; polisi yang cerdas, adil, dan tangguh. Pokoknya Great itu potongan yang pas untuk jadi polisi.
Dia luar biasa sampai ending. Actingnya berhasil banget, smooth acting dengan karakter Suam. Aku suka karakter Rut yang serius tapi protektif dan peduli sama orang yang dia sayang daannn SENYUMANNYA. Great banyak banget senyum di lakorn ini duhhh. Aku jamin kalian pasti pada gemezz begitu ngeliat dia senyum. Auto diabetes, abisan senyumnya manis banget gilss. Pokoknya aku suka sama flow plotnya Danurut. Kisah Danurut dengan masa lalu yang menyedihkan tumbuh menjadi Wakapolsek yang terhormat. Dewasa dan serius dalam segala hal yang dia lakukan saat menangani kasus-kasus polisi. Namun, perspektif pribadinya dalam cinta perlahan berubah ketika dia pertama kali penasaran, kemudian berempati dan akhirnya tertarik sama Suam yang cantik, keras, dan menjengkelkan. Satu hal yang aku sukai dari karakter Rut: dia sangat menghormati dan melindungi Suam. Meskipun banyak orang di circlenya terus-menerus menjelek-jelekkan Suam, tapi dia selalu mengabaikan dan membuat pendapatnya sendiri tentang Suam. Yang buat aku speechless juga, Rut itu sabar banget njir, ga keitung sabarnya. Susah cari cowok yang sabarnya kelewat banget kayak Rut, emang cocok banget sih jadi Wakapolsek. Dari semua lakorn Great yang aku tonton, ini adalah top acting listnya.

Pie as Neung dan Pariit as Padet; fun couple yang terlalu menggemaskan. Chemistry Pie-Pariit cukup bagus! Aku benar-benar menyukainya. Pariit sebagai pendatang baru berperan dengan sangat bagus dan aku berharap dia bisa punya kesempatan jadi pemeran utama di next project lakorn. Kisah cinta gaya Korea Neung-Padet benar-benar menyenangkan untuk ditonton. Mereka juga terbaik sebagai pemeran pendukung di mana mereka memiliki cerita mereka sendiri, tetapi mereka tetap kuat untuk memimpin. Neung dan Sarawat Padet memberikan istirahat yang sangat dibutuhkan penonton dari semua kecemasan dalam hubungan Suam dan Rut. Apalagi Neung pas ngomong pake bahasa Korea tuh imut banget. So, selama pergantian scene dari pemeran utama ke pemeran pendukung tuh ga bored, malah yang ada mood makin up.

Karakter sekunder membuat lakorn menjadi lebih baik: Anggota tim Putri Salju yang menggemaskan dan badas ketika mereka bersama, Theerak; ART terbaik yang selalu get ready, Bu yang berani ngelawan Singh, Da yang benar-benar menyebalkan dan labil, para tetangga Suam yang benar-benar peduli dengan Suam meskipun dalam pertempuran, anggota polsek yang lucu-lucu, dan para penjahat. Pada intinya, aku menyukai semua pemain di lakorn ini, terlepas dari apakah karakter itu menyenangkan atau kejam, bcs semua pemain benar-benar menyampaikannya, terutama para penjahat. Sampe aku merasa terlibat dalam lakorn ini sejak menit pertama. Aku merasa senang, sedih, malu, bersemangat, jijik, dan segudang emosi lainnya saat menonton lakorn ini. Para pemain benar-benar membawa aku ke dalam perjalanan lakorn ini.

Dari lakorn ini aku bisa ngeliat kalo sutradara dan produsernya benar-benar meluangkan waktu dan melakukan banyak upaya untuk mencari dan memilih aktor dan aktris yang tepat untuk peran yang mereka miliki, teutama untuk Direk, Thuanthep, Sia Ha, bcs versi mereka saat masih muda benar-benar mirip sama versi saat tuanya.

Akting Chai sebagai Sia Ha membuatku benci tapi sekaligus kasihan padanya menjelang ending. Aku suka bagaimana pada awalnya dia adalah orang yang tidak menunjukkan penyesalan tetapi pada akhirnya menjadi gila karena dia telah kehilangan segalanya termasuk temannya. Penonton bisa melihat dengan jelas betapa Sia Ha benar-benar menyayangi Chuchai dan dalam pikirannya sendiri dia merasa bahwa dia sedang berbelas kasih dengan Chuchai. Sia Ha dan Chuchai hampir membuatku menangis, terutama ketika Chuchai mengingat masa lalu mereka, sangat menyedihkan betapa Chuchai benar-benar mencintai Sia Ha dan merawatnya.

Ada dua hal yang ga terlalu aku suka:
1. Cara ayah tirinya Suam meninggal
2. Fakta bahwa Su mengepalai operasi perdagangan wanita.
In my opinion, itu sama sekali tidak perlu dan tidak menambah nilai, tapi emang scene ini sepertinya di show up hanya sebagai renungan untuk mengakhiri karakter mereka. Tapi satu-satunya plot yang menurutku ga memuaskan adalah bagaimana Da lolos dari percobaan pembunuhan dan konspirasi untuk melakukan pembunuhan. Dia seharusnya diadili dan dikirim ke penjara, tapi aku tahu ini tidak cocok dengan drama secara keseluruhan.
Namun, yang paling aku sukai adalah semua yang terjadi antara Sarawat Padet, Neung, Suam, dan Rut, hubungan Rut dan Padet, Neung dan Suam berbaikan dan melawan Da dan Su, Rut dan Suam menggoda Sarawat setelah dia bersama Neung. Aku suka dan sangat menghargai penulis bahwa Sarawat Padet tidak dijadikan sebagai teman yang HARUS jatuh cinta dengan Suam, tetapi menjadikannya teman yang peduli, sehingga dapat menunjukkan bahwa perempuan dan laki-laki bisa menjadi teman sejati tanpa adanya perasaan cinta.

Lakorn ini membuatku menangis lima kali: ketika Letnan Kom meninggal (melihat dia berhasil membujuk anak yang mau bunuh diri dan ternyata malah dia yang bunuh diri membuat hatiku hancur, apalagi saat melihat istri dan anaknya), ketika Suam memberi tahu Rut tentang "ayahnya", ketika Rut meminta cerai pada Suam, ketika Suam bertemu ayah kandungnya dan menggali jenazahnya, kelima adalah ketika Sia Ha melihat arwah Chuchai.

Lakorn ini sederhananya luar biasa. Sinematografinya luar biasa! Sudut yang bagus, detail yang bagus. Memang lakorn ini terlihat klasik, tapi menyenangkan dan ga membosankan. OST-nya enak didengar, nyambung sama adegan dan ada OST. yang ternyata Kao penyanyinya. Pemerannya luar biasa, mulai dari pemeran utama sampe pemeran pendukung semuanya disatukan dengan baik. Konsep Snow White and Seven Dwarf juga keren. SEMUANYA LUAR BIASA!!!? Aku kasih 100/10 LOL untuk pekerjaan yang MANTAP JIWA dari Sutradara, Penulis, dan Produser sampe-sampe aku berharap ada My Secret Bride season kedua, dengan konsep cerita mata-mata baru.

Overall, I really recommend this lakorn to anyone yang berminat nonton lakorn Thailand bergenre romcom. Meskipun memiliki banyak elemen yang diulang dalam lakorn Thailand lainnya, but lakorn ini menyampaikan semuanya dalam paket yang berbeda. Aku jamin kalian bakal rewatch, bcs ini sangat menghibur. Untuk kalian yang punya beban kehidupan yang cukup melelahkan dan ingin mencari hiburan, tonton lakorn ini sekarang juga, bcs dapat dipastikan kalo lakorn ini akan membuat kalian rileks.

Read More

Was this review helpful to you?
Completed
Dao Kon La Duang
0 people found this review helpful
Dec 21, 2022
16 of 16 episodes seen
Completed 0
Overall 7.0
Story 7.0
Acting/Cast 7.0
Music 7.0
Rewatch Value 7.0
Kalo kalian penyuka mafia, kejahatan, investigasi, action, this is very very recommended lakorn. Aku kasih rating 10/10 untuk pemeran, produksi, plot, dan OST. But, untuk keseluruhan, I can't give 10/10, bcs scene romansanya Nat-Lan really really annoying. Kalo aja lakorn ini berdiri sendiri tanpa embel-embel romansa Nat-Lan, 10/10 emang cocok banget, bcs setting pekerjaan polisi tuh bener-bener real sekayakmana seharusnya polisi kerja. Mulai dari teamwork (sikap komandan tim ke anggota, komandan tim ke atasan), handling barang bukti, senjata, dsb., ditambah scene action yang begitu intens. MANTAPPUOL dibanding Game of Outlaws?? Agak susah sih ngasih rating lakorn ini, bcs makingnya udah bagus tapi jadi kurang kebagusannya cuma gara-gara romantic scene Nat-Lan. Udahlah ga cocok, ga ada pulak chemistrynya. Jadi plekketiplekplek, sorry to say bener-bener ga ada bagus-bagusnya. Lakorn ini memang lebih fokus ke misi Irawan (satuan polisi) untuk menangkap penjahat dan mengakhiri kegiatan ilegal. Plotnya hampir mirip Game of Outlaws, tapi pengemasannya berbeda. Game of Outlaws malah ga bisa ketebak adegan romantisnya, bcs fokussss banget sama misi, gitu menuju ending aja udah mulai jelas alur romantisnya. Tapi kalo lakorn ini ampun-ampun dah, pemain pada bagus semua, cuma salah pilih female lead role doang. Rasanya liat Great-Boom itu malah aura Great mati total. Ga ada harmoninya sama sekali. In my opinion, Boom itu matiin chemistry romantis yg udah dibangun sama Great. So, aku tuh pas nonton ga bisa bedain kesel ke bandit-banditnya sama kesel ke adegan romansa Great-Boom. ADUUHHH!!!! KACAU????? Terlepas dari itu, aku masih menikmati lakorn ini dari awal. Plotnya cukup padat dengan plot twist. So, kalo kalian mau nonton lakorn ini, bersiaplah main tebak-tebakan untuk menemukan siapa yang baik dan siapa yang buruk.

Yang masih disyukuri *eh njirr?? dari lakorn ini tuh ada Wasan, si the real star. Di beberapa episode kadang aku ada ngerasa terpaksa banget buat nonton, tapi San jadi one of the reasons why I have to keep watching every episode. Malah menurutku lebih cocok Pop sih yang jadi male lead rolenya. Sejujurnya, aku ngerasa lakorn ini bakal dapet rating yang lebih tinggi kalo lebih fokus ke kisah cinta Wasan-Ika selain dari plot utama. Bahkan dgn scene yang sedikit aja aku masih lebih bisa ngerasain chemistry Wasan-Ika daripada "main role" Nat-Lan. BUT BUT BUTTT, kalo kalian Tim Wasan kayak aku, kalian bakal benci endingnya. Bagaimanapun, aku harap kalian semua harus nyoba buat nonton ini, bcs plotnya bagus. Setidaknya, kalian pasti akan menikmati nonton Pop Thagoon!

Read More

Was this review helpful to you?
Completed
My Little Saucy Girl
0 people found this review helpful
Dec 21, 2022
31 of 31 episodes seen
Completed 0
Overall 9.0
Story 9.0
Acting/Cast 9.0
Music 9.0
Rewatch Value 9.0
Lakorn ini cukup bagus dan overall cukup menghibur with plot twistnya. Konon, ada celah dan momen "nyaman", tapi terkadang plotnya menjadi cukup mudah ditebak. Tetap saja, para penjahat melakukan pekerjaan yang bagus untuk meningkatkan tekanan darah dan membuatku tetap engange. I really enjoyed watching this lakorn, terutama karena Lukkaew dan Saran. Chemistry mereka terasa banget. Ada banyak momen manis dan imut saat hubungan mereka beralih dari benci ke cinta. Aku baru ini sih ngeliat Tita, dan ternyata ini first lakornnya sebagai female lead role. Aku suka tatapan Lukkaew ke Saran, itu bukan tatapan dalam yang khas, melainkan tatapan yang lebih mencari jiwa seperti dia benar-benar mencoba memahami Saran, menyelidiki untuk menentukan apakah dia bisa mempercayainya. Begitu juga dengan Saran. Hanya dengan menggunakan matanya, dia bisa menunjukkan begitu banyak perhatian dan mengundang kepercayaan. Phet benar-benar sempurna untuk male lead role. Dia ga cuma punya aura tinggi dan tampan, tapi dia juga memiliki karisma. Sangat disayangkan skinshipnya mereka ga lebih dari pelukan dan cium hidung - haha! Terlalu sopan? Ini lakorn tersopan pertama yang pernah kutonton. Jarang soalnya ketemu lakorn yang sesopan ini.

Banyak terjadi drama demi drama yang terkadang bisa membuat frustrasi. Beberapa penonton kayak aku maybe ngerasa kalo karakter tertentu pantas mendapatkan hukuman lebih, tapi seperti kebanyakan lakorn, ada fokus yang kuat pada pengampunan dan karma. Spoiler kecil~ini happy ending untuk sebagian besar karakter. Ada second couple, tapi perkembangan mereka lebih menuju akhir dan tidak terlalu menarik.

Lukkaew adalah female lead role yang luar biasa cerdas, berani, dan percaya diri, tapi juga memiliki kekurangan yang dipengaruhi oleh kedewasaan dan ketenangan Saran. Sedangkan Saran; tipe cowok yang kuat, cerdas dan sombong, tapi berubah menjadi pria yang menggemaskan setelah kenal Lukkaew.

Ga banyak lagu yang dimainkan dalam lakorn ini, tapi ada dua lagu yang berkesan: theme song yang menyenangkan, mencerminkan nada yg cakep di keseluruhan plot and other song yang dimainkan di saat-saat romantis.

Apakah aku bakalan rewatch? Ya, tapi hanya untuk first cople. Overall, I recommend this lakorn, menyenangkan dan menghibur dengan akhir yang bahagia. Kalo ga ada yang lain, maybe ketampanan Saran dan karakter sampingan dari gajah yang super imut udah cukup untuk membuat kalian tetap menonton.

Read More

Was this review helpful to you?
Completed
Nang Ai
0 people found this review helpful
Dec 21, 2022
15 of 15 episodes seen
Completed 0
Overall 8.0
Story 8.0
Acting/Cast 8.0
Music 8.0
Rewatch Value 8.0
Ini adalah jenis lakorn masa depan. Buat kalian yang baru start nonton, mungkin kalian ngerasa kalo lakorn ini berjalan lambat dengan semua elemen sekolah, tapi itulah esensi sebenarnya dari lakorn ini. Setiap peristiwa yang might seem like a childish problem, actually mengarahkan karakter ke kedewasaan untuk membentuk karakter akhir mereka. Kalian akan melihat pertumbuhan karakter bertahap tapi pasti untuk semua karakter menjelang ending. Ada banyak nuansa persahabatan yg berbeda. Ada banyak elemen menyenangkan yang membuat show tetap ringan. Romansanya memang lambat on fire-nya, tapi itu justru hal yang baik bcs female lead role adalah seorang siswi dan pasangannya memiliki jarak usia yang jauh darinya. Bakalan canggung kalo mereka cepat bersama.

Nychaa sangat menggemaskan dan so pasti actingnya sangat bagus. Dia membuat peran siswi yang naif sangat bisa dipercaya. Great udah pasti bersinar bahkan dengan screentime yang lebih sedikit. Ternyata Great-Nychaa punya chemistry yang luar biasa.  Pertengkaran di antara mereka lucu untuk ditonton. Aku cuma berharap mereka punya lebih banyak screentime. Pemeran lainnya juga melakukan pekerjaan dengan baik. Jujurly, pas mulai nonton, aku punya harapan rendah ke lakorn ini, but gitu berjalan 2-3 episode aku malah surprise banget sama plot dan karakternya bcs selalu mengalami pertumbuhan di setiap plotnya, jadinya kita ga kecewa sama sekali.

Tapi aku akui beberapa episode terakhir jadi lebih baik, para gadis akhirnya mengerti bahwa sebenarnya lebih baik berteman dulu daripada yang sebaliknya dan selain itu mereka jadi paham apa yang harus dibawa pulang dari "pendidikan" yang mereka emban.

Awalnya aku ga high-expect sih ke Nychaa-Great. Ngerasa ragu mereka bakal cocok, bcs plot bertumbuh dgn lambat, tapi ternyata Nang dan mantan "pamannya" benar-benar menggemaskan bersama. Untuk Ayah Nang, aku setuju sih kalo perasaan ayah yang menyerahkan putrinya itu penting. Aku menyukai akhir yang bahagia dan tidak ada fake kiss yang mengecewakan meskipun usia pemerannya terpaut jauh.

Read More

Was this review helpful to you?
Completed
Love and Deception
0 people found this review helpful
Dec 21, 2022
16 of 16 episodes seen
Completed 0
Overall 10
Story 10
Acting/Cast 10
Music 10
Rewatch Value 10
Plot lakorn ini cuma seputar amnesia khas, balas dendam, ML dan FL menikah, dan seorang anak. Tapi plotnya benar-benar bergerak dengan sangat cepat di beberapa episode pertama. Hampir ga dapet waktu romantis yang cukup antara Tai dan Pla di pertanian karena belum apa-apa, Tai malah amnesia.

Ada beberapa hal yg aku rasa orang lain akan memiliki masalah dengan ini:
1. Perselingkuhan/poligami: Aku ga serta merta mengatakan bahwa Tai melakukan hubungan poligami atau berselingkuh. Tai mengalami amnesia dan dituntun untuk berpikir bahwa dia dan Pin adalah pasangan yang sudah menikah. Apalagi hubungan yang indah dan romantis ini semuanya hanya ada dalam imajinasi Pin. Apakah Tai memilih menjalin hubungan dengan Pin secara sukarela? Naaah. Aku juga ga berpikir kalo Tai benar-benar jatuh cinta sama Pin selama dia menikah dengan Pin. Dia hanya berpikir bahwa dia sudah menikah jadi tentu saja dia akan bertindak sebagai seorang suami.
2. Amnesia: Plot ini soal suka atau tidak suka. Aku pribadi ga keberatan dgn amnesia, aku menikmati saat Tai amnesia dan plotnya ga terasa terseret karena amnesia. Tapi, kalo kalian ga suka hal-hal yang berbau amnesia, jangan coba-coba buat nonton wkwkwk. Bcs plot utama hanya berkisar pada amnesia Tai yang melupakan 6 tahun terakhir hidupnya yang berlangsung sampe episode 12.

Puen-Chippy benar-benar berchemistry! Aku suka gimana Puen ngedescribe kedua karakternya sbg Tai dan Trai. Kalian pasti bisa membedakan dua identitas, Tai yang keras kepala, dingin dan tangguh, seseorang yang dikhianati, dan ingin membalas kematian ayahnya. Trai yang tenang, lembut, pengertian dan penyayang. Puen benar-benar memaku peran ini. Betapa bagusnya seorang aktor hanya dengan bagaimana ekspresi wajah dan nadanya berubah di antara dua identitas. One thing I really like about male lead adalah seberapa besar kita bisa melihat cinta Tai untuk Pla melalui tindakan dan perasaannya. Kerinduan akan momen, waktu, dan perpisahan yang hilang setiap kali dia memeluk Pla. Meskipun dia amnesia, tapi hati dia tuh kuat bak menara yang tak tergoyahkan.

Chippy memainkan perannya juga dgn sangat baik. Aku suka kepribadian yang dia masukkan ke dalam karakternya sbg Pla di awal. Dia hampir selalu mampu melawan pengganggu & peluang yang datang ke dalam hidupnya. Namun, begitu plot mulai berkembang, aku menemukan karakternya agak ga rasional. Berapa banyak lagi yang perlu Tai tunjukkan dan ungkapkan bahwa dialah satu-satunya yang Tai cintai dan sayangi. Malah Pla jadi lebih bodoh di setiap episode. Contoh lainnya, dia terlalu percaya sama kakaknya, padahal kakaknya duri dalam daging. Nyebelin banget ga sih? Tapi aku suka momen saat naluri keibuannya muncul setiap kali dia ngerasa kalo dia dan anaknya ga aman.

Aku sangat berharap karakter Pin dikemas dengan lebih baik dan bukan orang yang gila, obsesif,dan pencemburu. Aku bahkan ga bisa suka sama karakternya atau mengasihaninya sebelum dan sesudah kejadiannya. But, aku sepenuhnya menyalahkan Bibinya atas semua yang terjadi pada Pin, bcs Bibinya tuh cukup memaksa Pin biar persis seperti dia.

Lakorn ini butuh improve, bcs ada begitu banyak scene yang tiba-tiba, editingnya agak berombak dan bahkan ga hanya 1 atau 2 episode. Meskipun demikian, lakorn ini bakalan aku rewatch, maybe hanya karena harmoni Puen-Chippy.

In this lakorn, I got a lots of Cupid references and symbolism. Cinta mekar tanpa salah satu dari mereka benar-benar mengharapkan dalam perjalanan mereka saling bertarung. Ini kategori perjalanan yang intens, but very entertain. Mereka adalah sepasang kekasih yang harus diuji dalam perjalanan panjang yang manis, tetapi seperti yang diinginkan Cupid, "cinta mengalahkan segalanya".

Romansa di "Love & Deception" really worked menurutku, bcs Pla dan Tai tuh karakter yang menarik dan bisa bersama-sama menghidupkan layar. Pengembangan hubungan mereka dilakukan dan dibangun dengan sangat baik. Ini first timenya aku nonton lakorn Puen-Chippy, tapi aku langsung suka mereka berdua bcs mereka saling melengkapi dan ekspresi mereka detail, harmoninya juga luar biasa. But, aku paling suka sama aktor cilik as Tan, sangat imut! 

Another thing yg aku suka dari lakorn ini: menyentuh masalah mental. Orang dengan masalah psikologis harus mendapatkan bantuan dan dukungan dari keluarga dan teman agar mereka dapat pulih dengan percaya diri. Banyak orang, terutama orang Asia, menganggap tabu, sehingga hal tsb. hanya ditutupi untuk memperburuk keadaan.

Read More

Was this review helpful to you?
Completed
Samee
0 people found this review helpful
Dec 21, 2022
14 of 14 episodes seen
Completed 0
Overall 10
Story 10
Acting/Cast 10
Music 10
Rewatch Value 10
Sekian banyak nonton lakorn Thailand, akhirnya aku berhasil nemuin lakorn keluarga yang bisa buat aku merasa terkesan lagi. Memang aku belum nonton versi asli yang tahun 2000, tapi lakorn remake ini bagus secara keseluruhan; akting dan cerita tentang kehormatan, tanggung jawab, keluarga dan cinta memungkinkan penonton untuk melihat lebih jauh seperti apa plotnya. Bersiaplah, Samee akan membawa kita dalam perjalanan liar, bcs ini salah satu lakorn yang akan menyedot kita ke dalam plot, membuat kita bertanya-tanya apa yang membuat kita menontonnya. Kebanyakan orang tertarik nonton lakorn ini karena masih belum puas sama acting range Great dan Preem yang sebelumnya berakting bersama di Suparburoot Jutathep – Khun Chai Tharatorn. Nah tapi kalo aku sih nonton lakorn ini karena penasaran sama lakorn Great yang lain setelah aku nonton Great di My Secret Bride, Poisonous Passion, dan Nang Ai. And finally, I found Samee. Firstly imagine aku ke lakorn ini pasti feelnya ortodoks karena dari judulnya aja udah "SUAMI", pasti plot perjodohannya kental banget. But gitu baca sinopsisnya, perspektifku langsung berubah karena sinopsisnya memainkan peran yang mencolok, troublenya udah bisa kebayang bakal kayak apa. Tadinya juga aku pikir lakorn ini ya emang sesuai dengan judulnya "SUAMI" yang akan menjadi pencari nafkah keluarga, tapi disini Raph merawat adik-adiknya setelah ibu mereka meninggal. Memainkan peran raksasa untuk menjaga perdamaian dalam keluarga karena ada ibu tiri yang tamak. Dan terakhir mencintai seorang wanita tanpa syarat dan membuatnya jatuh cinta setelah menikah.

Dialog dan skrip Samee sangat tajam dan seperti debat sehingga kita ga bisa berpaling ke hal lain. Segala macam pertanyaan yang muncul setelah episode pertama akan dijawab di setiap episodenya. Ga ada yang namanya speeding di episode pertama, bcs lakorn ini berjalan sangat cepat sehingga di episode pertama kita udah bisa dapet inti dari setiap karakter, but maybe perlu waktu sampe episode 4 untuk sepenuhnya mempelajari plot. Belum lagi pemeran utama kita bukan pria biasa. Raph bukanlah pria yang sempurna, jauh dari itu, karena sebelumnya dia memiliki hubungan dengan wanita lain yang mengandung bayinya. Lakorn ini menunjukkan kepada kita pria seperti apa dia, tanpa memberi kita pandangan delusi pada pahlawan klise. Ditambah dinamika keluarga yang luar biasa dan dukungan saudara kandung satu sama lain yang menghangatkan hati. Tema utama dari drama ini adalah EGO. Ego, ego, ego, dan ego yang super tinggi dimana-mana. Tambahkan beberapa ons romansa, satu sendok makan tatapan malu-malu, dan tiga cangkir adegan membantu, seperti menyeka tubuh.

Tapi, apa yang membuat lakorn ini bagiku sangat menyenangkan? Mari kita mulai dengan karakter favoritku – Ai, seorang wanita bangsawan dengan kecenderungan modernistik tapi tetap memegang nilai-nilai tradisional. Meskipun sangat percaya diri dan cerdas, yang membuatku sedikit terganggu dengan karakternya adalah rasa bangga dan kehormatan yang terlalu tinggi pada dirinya sendiri, plus sangat keras kepala. Dia tetap skeptis terhadap suaminya terutama karena telah menggunakan pembenaran uang untuk menikahinya. Itu alasan kenapa di awal dia menganggap Raph bermoral rendah (dan bagiku, dia ga sepenuhnya salah). Ketenangan dan kedewasaannya menghadapi rintangan dalam hidup menjadikan Jao Sua Raew mengidamkannya menjadi istri Raph, bcs dia wanita yang kuat dan cocok untuk membantu mengelola rumah tangga. Satu hal yang aku suka dari Ai adalah dia sangat suportif dan ga mudah meledak setelah mulai membuka diri dengan Raph. Meskipun dia terkadang bingung apa yang terbaik yang harus dilakukan karena curiga dan kecewa dengan suaminya, tapi dia bisa nahan diri dengan bertindak sabar dan tenang, seolah-olah "aku sudah tau apa yang terjadi" dan "ini fine-fine aja kok, no problem".

Namun, karakter yang lebih menarik dalam serial ini adalah Raph karena dia ga seperti yang kita kira. Mari kita mulai dengan hal-hal baiknya – dia adalah anak yang berbakti, pengusaha yang cerdas, kakak laki-laki tertua yang suportif dengan kualitas kepemimpinan yang hebat, pria yang sopan, baik, berhati besar, begitulah. Gitu dia senyum, udah pasti bakal meluluhkan hati kalian para penonton wkwkwk dan dia pada umumnya, adalah pria yang sangat penyayang. Sekarang mari kita ke poin buruknya???
1. Dia menggunakan uangnya untuk memaksa Ai menuruti keinginannya, meskipun secara halus. Dia memang selalu berbicara lembut dan ga pernah bentak Ai. Mungkin itulah yang sangat menggangguku – fakta bahwa dia tahu dia tidak harus memaksa untuk melakukan sesuatu dengan membentak. Cukup membuat Ai tunduk padanya dengan menggunakan satu hal yang dia miliki dan ga dimiliki Ai, yaitu uang. Wee mengatakan bahwa dia menggunakan uang untuk memaksa Ai menikah, tapi dia menjawab "tidak", karena dia menggunakan uang sebagai kesempatan untuk membuat Ai mencintainya. Ini yang menurutku ga masuk akal, karena 'peluang' yang dia bicarakan itu dipaksakan kepada Ai.
2. Dia memberi tahu Ayahnya bahwa dia ingin menang atas kesombongan Ai. Keegoisan dan kesombongan Ai adalah hal yang paling menarik baginya. Dia terbiasa memiliki wanita yang menempel padanya, memohon perhatiannya, dan tunduk padanya. Terlepas dari kepribadiannya yang baik, dia jelas menyukai perhatian. Lalu, datanglah seorang wanita yang berani menghina ayah jutawannya di depan umum. Wanita itu bahkan tidak repot-repot meliriknya, apalagi menginginkannya. Ketidaksukaan Ai terhadapnya entah bagaimana menariknya lebih dekat dengannya. Dia ingin menghancurkan ego Ai dan membuktikan bahwa Ai salah. Ini adalah permainan kekuatan yang hebat. Aku hebat. Kamu hebat. Siapa yang akan menang?
3. Dia punya simpanan dan mencampakkannya saat dia memutuskan untuk menikahi Ai. Dari bagaimana dia berhasil mempertahankan seorang simpanan secara diam-diam, aku menilai bahwa Raph adalah seorang playboy sebelum bertemu Ai. Dia memberi Si rumah dan tunjangan bulanan tapi selalu menjelaskan kepada Si bahwa dia ga akan pernah menikahi Si dan hubungan mereka bisa berakhir kapan aja. Dengan kata lain, dia ga benar-benar tertarik menjalin hubungan dengan Si. Ga menjadi masalah untuk mengkompensasi kesedihannya dengan uang ketika Si akhirnya jatuh cinta padanya dan dia berada di atas angin yang memiliki kekuatan untuk memotongnya kapanpun dia mau.
4. Kejujuran BUKAN kebijakannya. Setelah menikah dengan Ai, Raph mencurahkan tenaganya untuk merayu Ai. Dia sangat menginginkan cinta Ai. Dia membayar semua biaya istana dan merawat orang-orang yang disayangi Ai, menjadi sistem pendukung dan selalu ada untuk Ai, bahkan rela mati untuk Ai. Namun demikian, satu kekeliruan besar yang dia lakukan adalah penolakan untuk mengatakan yang sebenarnya tentang masa lalunya. Padahal Manok dan Kaew udah bulak-balik nasehatin dia untuk kasih tau aja yang sebenarnya ke Ai meskipun kebenaran yang dia sampaikan menyakitkan, karena akan lebih menyakitkan lagi kalo kebenaran itu taunya dari orang lain. Dan liat aja, sampe ceknya Si itu ada di tangan Ai pun dia masih ga cerita apa-apa. Agak kesel sih disini. Apa mungkin karena tema lakorn ini adalah “Lupakan masa lalu, kejar masa depan”? Tapi kan gimana kita bisa melarikan diri dari masa lalu kalo masa lalu itu terus menghantui kita? Ah entahlah aku ga tau. Namun yang pasti aku cukup kecewa melihat Raph yang ga berusaha memberitahu Ai. Mungkin karena bagi Raph itu bukan masalah besar. Meskipun begitu, sulit teramat sulit sih untuk membenci Raph??? Dia memang ga sempurna, but terlepas dari 4 poin kekurangannya yang udah dijelaskan tadi, dia adalah pria tabah yang sangat setia sama istrinya.

Aku baru aja nyelesaikan 14 episode "Samee", so so comfort with Great Warintorn as male lead role. Aku benar-benar menyukainya bcs aktingnya yang luar biasa is always, terasa banget benar-benar seperti suami. Karakternya sebagai Raph bagiku benar-benar menjadi inti dari keseluruhan lakorn, dengan dia sebagai putra tertua, suami, dan saudara laki-laki yang mencoba yang terbaik untuk menyatukan semua orang, dan bertanggungjawab pada anak asuhnya.  Meskipun karakter Raph pada awalnya bukanlah pria yang sempurna dan sedikit membuatku kesal karena kesalahannya dalam membuat keputusan, tetapi perkembangan dirinya yang berubah di setiap episode bagiku merupakan hal yg menarik. Karena pada dasarnya dia benar-benar orang yang baik. Aktingnya Great disini bener-bener pure nyata dan bermain dengan baik bersama aktor dan aktris berbakat lainnya. Preem sebagai Rasika juga sangat mengagumkan. Aku benar-benar terkejut pas tau kalo ternyata di lakorn ini umurnya baru 17 tahun, bcs dia harus berakting sebagai Ai yang setidaknya berusia sepuluh tahun lebih tua dari usia aktualnya, tapi dia bisa perform sangat dewasa dan kuat dengan aura ketenangan dan keanggunan yang percaya diri. Aku suka dia, bahkan mungkin lebih dari Yaya. Di awal, aku sama sekali ga punya ekspektasi untuk chemistry Great-Preem, tapi ternyata chemistry mereka bagus banget guys, begitu emosional dari perjalanan Raph dan Ai jatuh cinta, saling merangkul kekurangan, kesalahan masa lalu, dan saling memaafkan. Chemistry-nya bener-bener dapet banget. Tapi kalo misalnya kemarin tetap Kimmy yang berperan sebagai Ai, aku ga yakin sih sama chemistry-nya, kira-kira bakal sebagus Great-Preem atau ga.

Alex Rendell as Ram benar-benar WOW. Dia menggambarkan karakter Ram dengan sempurna, ga peduli apa yang dia lakukan, tapi sangat sulit untuk membencinya. Dia mengeksekusi peran sebagai anak nakal kasar yang kehilangan kasih sayang dan hanya dijadikan alat untuk balas dendam dengan sangat baik. Dia bisa memasukkan Ram ke dalam dirinya. Pokoknya aktingnya ga pernah berhenti buat aku takjub, sangat mengesankan. Itu sebabnya kenapa aku merasa kasihan sama Ram karena dia kehilangan banyak hal dan itu bahkan bukan salahnya. Menurutku, Ram adalah salah satu karakter yang paling berkembang. Melihat dia berubah dari orang yang penuh kebencian menjadi karakter yang penuh kasih dan perhatian merupakan salah satu hal terbaik di lakorn ini.

Mint Natwara as Roong; dia sangat cantik disini. Aku sangat menyukai perannya sebagai adik Raph yang berani, berjiwa pemimpin, dan rela berkorban demi kebahagiaan kakak laki-laki dan Ayahnya. Baru ini sih aku suka sama karakter yang dibawain Mint wkwkwk, karena biasanya dia bawain peran antagonis yang menyebalkan, tapi disini I love her so much❤

Naskah lakorn ini imo ga terlalu murahan dan sutradara menempatkan dramanya di mode menawan dari awal hingga akhir. Menurutku, plot Samee ini hampir klimaks semua, wkwkwk dikit banget tenangnya. Baru aja senang liat Ai mau self-opening ke Raph udah ada aja yang ganggu duhhh?? Yang aku tahu pasti, dalam lakorn ini, kita akan menemukan bantahan yang cerdik, dialog yang cerdas dan tepat sasaran, serta pengembangan plot yang tajam, sehingga penonton udah siap menanti ketegangan yang akan datang. Ga ada tamparan/ciuman paksa dan adegan pemerkosaan dalam pernikahan (ini yang paling penting, karena membuat plot jadi ga klise). Karma yang didapatkan setiap karakter juga menurutku udah pas, terutama untuk para penjahatnya.

Untuk backsong dan OST ga usah diragukan lagi guys. Dari awal mulai lakorn, aku tuh ngedengar OST-nya speechless banget, kayak ngerasa sebelumnya pernah dengar suara penyanyinya. Ternyata emang ga salah lagi guys, Zeal penyanyinya, yang menyanyikan OST. Kleun Cheewit juga. Pantes lagunya enak banget didengar, cocok sama tema lakornnya. Backsongnya juga nyambung sama adegan-adegannya.

Rewatch atau ga? Udah pasti rewatch lah, terlepas dari Great dan Preem, alasan rewatchku sih karena lakorn ini sangat sarat akan nilai moral; terkhusus untuk bisnis, keluarga, dan rumah tangga. Banyak banget pesan-pesan moral yang disampaikan Jao Sua Reaw dan Mom Walee. Emang keliatannya aja lakorn ini berat ya karena banyak konflik, tapi menurutku ini tuh lakorn yang enjoyable banget. Aku bener-bener menikmati nonton lakorn ini.

Read More

Was this review helpful to you?